Corporate Action zkumparan

IPC Setor Modal Rp 200 Miliar Bangun Anak Usaha Bidang Investasi

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC kembali meluncurkan anak perusahaan baru yang bergerak di bidang investasi bernama PT Pelabuhan Indonesia investama (PII).

Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G. Masassya, mengatakan, tujuan dari pendirian anak usaha ini a untuk optimalisasi pengelolaan keuangan di IPC Grup, termasuk dalam hal ini adalah optimalisasi dalam pencarian dana serta optimalisasi dalam investasi IPC Grup. Oleh karena itu dibentuklah PII. “Tidak dimaksudkan untuk menyaingi perusahaan sekuritas yang ada. Jadi ini untuk membantu pertumbuhan IPC grup secara organik,” ujar Elvyn.

Komposisi kepemilikan modal dari PII adalah 99% milik IPC dan 1% milik PT Multi Terminal Indonesia yang juga merupakan salah satu anak perusahaan IPC. “Modal disetornya adalah sebesar Rp 200 miliar sisanya adalah pinjaman pemegang saham“ jelasnya.

PII ini dari sisi fund rising akan berorientasi menerbitkan surat hutang, mendapatkan share holder loan, afiliasi loan dari grup IPC dan bisa dapat kredit dari perbankan. Sedangkan dari sisi investasinya PII direncanakan akan masuk di sektor-sektor yang bergerak di bidang pelabuhan, baik dalam dalam hal pembangunan pelabuhan baru, maupun dalam hal melakukan sinergi dengan perusahaan – perusahaan bidang logistik.

“Kami mendukung konsep port related dan diharapkan pada pendirian pertamanya sudah mengelola dana sekitar Rp 1,5 triliun. Lalu akan bertumbuh secara bertahap, dimana di tahun 2021,” ujar Elvyn lebih lanjut.

Anak usaha IPC yang ke-17 ini akan dipimpin oleh Randy Pangalila sebagai Direktur Utama , dan Iman Rachman yang juga Direktur Keuangan IPC bertindak sebagai Komisaris Utama PII. Hingga tahun 2022, PII diproyeksikan mencapai asset sebesar Rp 11,7 triliun dengan ROE sebesar 16%.

“Saat ini PII sedang melakukan review terhadap potensi-potensi perusahaan yang akan menjadi bagian konsep anorganik, dan perusahaan-perusahan itu ada di area yang bergerak dibidang pelabuhan baik logistik, warehousing, terminal, dan lain sebagainya,” jelas Elvyn. Saat ini PII sudah mengantongi 10 perusahaan yang masuk daftar akan direview.

Iman juga menambahkan, PII berbeda dengan anak usaha IPC Grup yang lain, karena investasi PII adalah minoritas perushaan ini bukan menjadi kompetitor baru bagi perusahaan eksisting di pelabuhan, “Kami justru ingin berkolaborasi, atau ikut serta didalam perusahaan-perusahaan eksisting itu ebagai minoritas, jika tidak begitu tidak ada bedanya dengan yang lain” jelasnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved