Financial Report Corporate Action

Laba Bersih Indo Tambangraya Anjlok 69%, Ini Sebabnya

Laba Bersih Indo Tambangraya Anjlok 69%, Ini Sebabnya

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengalami penurunan laba bersih sebesar 69% pada tahun 2015 menjadi US$ 63 juta. Angka itu merosot dari laba bersih tahun sebelumnya yang mencapai US$ 201 juta. Hal tersebut disebabkan karena penurunan harga komoditas batu bara dari rata-rata US$ 67,1 juta per ton menjadi US$ 56,4 juta per ton.

Jajaran direksi PT Indo Tambangraya Megah Tbk saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, (28/3).

Jajaran direksi PT Indo Tambangraya Megah Tbk saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, (28/3).

Direktur Keuangan ITMG, Yulius Kurniawan Gozali, mengatakan bahwa untuk menanggapi melemahnya harga batu bara di pasar global, perseroan menerapkan strategi efisiensi biaya. ”Strategi efisiensi biaya meliputi operasi penambangan dan kegiatan rantai pasokan, serta pengurangan biaya tidak langsung (overhead), sehingga biaya keseluruhan dapat dikurangi. Selain itu penurunan harga minyak mentah menyebabkan biaya operasi dan logistik menjadi terkendali,” ujarnya saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, (28/3).

Strategi efisiensi dan faktor eksternal tersebut mengakibatkan marjin laba bersih naik 1% menjadi 22% sepanjang tahun 2015. Perusahaan juga mencatat pada periode ini pendapatan sebelum bunga dan pajak sebesar US$ 194 juta.

Sepanjang tahun 2015, ITMG mencatat volume penjualan keseluruhan sebesar 28,2 juta ton yang dikapalkan ke India, Jepang, China, Indonesia Filipina, Thailand serta negara-negara di kawasan Eropa, Asia Timur dan Asia Tenggara. Adapun target volume produksi batubara untuk tahun 2016 adalah sebesar 26,9 juta ton dan target penjualannya sebesar 28,5 juta ton.

Untuk menghadapi harga batu bara yang masih lemah, perusahaan akan melanjutkan program pengurangan biaya dan mengutamakan pengeluaran untuk belanja modal. Perseroan tahun ini menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 38,4 juta.

Yulius juga mengungkapkan bahwa 100% laba bersih tahun buku 2015 ditetapkan sebagai dividen final untuk para pemegang saham ITMG. Dengan rincian sebesar US$ 57,98 juta atau setara dengan Rp 732 per saham telah dibagikan sebagai dividen interim pada 26 Oktober 2015. Sisanya sebesar US$ 5 juta atau setara dengan Rp 68 miliar. Jumlah dividen per saham akan ditetapkan setelah memperhitungkan saham treasury pada tanggal 7 April 2016 dan akan segera didistribusikan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham pada tanggal 21 April 2016. “Masih ada sisa laba bersih sebesar US$ 50 ribu yang akan digunakan untuk menambah saldo laba/retained earning untuk mendukung pengembangan perseroan,” ujar Yulius. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved