Financial Report Corporate Action

Pasar OEM Turun, Pendapatan Astra Otoparts Terkoreksi 4,3%

Pasar OEM Turun, Pendapatan Astra Otoparts Terkoreksi 4,3%

Sepanjang tahun 2015, PT Astra Otoparts Tbk membukukan pendapatan bersih Rp 11,7 triliun. Jumlah itu mengalami penurunan 4,3 persen dibanding tahun 2014 yaitu sebesar Rp 12,3 triliun. Penurunan pendapatan bersih terutama disebabkan oleh penurunan sebesar 11,7 persen pada segmen pasar OEM (Original Equipment for Manufacture), namun dapat diimbangi dengan meningkatnya penjualan suku cadang pengganti sebesar 3 persen dan meningkatnya penjualan untuk pasar ekspor sebesar 5,9 persen.

“Pasar otomotif tahun ini masih sangat menantang karena data asosiasi industri mobil dan sepeda motor sepanjang triwulan pertama masih turun 5 persen-6 persen,” ujar Hugeng Gozali, Direktur PT Astra Otoparts Tbk

Penurunan pada segmen pasar OEM tidak sedalam penurunan permintaan kendaraan roda dua dan roda empat nasional karena perseroan juga memasok komponen untuk kendaraan yang diproduksi oleh pabrikan kendaraan nasional bagi pasar ekspor. Sedangkan penjualan suku cadang pengganti meningkat di tengah melemahnya daya beli masyarakat karena pengaruh dari penambahan 28 gerai ritel di tahun 2015.

RUPS PT Astra Otoparts Tbk 2016

RUPS PT Astra Otoparts Tbk 2016

Laba bruto tahun 2015 mengalami penurunan menjadi Rp 1,7 triliun atau turun sebesar 1,4 persen dibandingkan Laba Bruto tahun 2014 sebesar Rp 1,8 triliun. Penurunan ini disebabkan penurunan disebabkan penurunan pendapatan bersih, fluktuasi nilai tukar mata uang asing, dan peningkatan upah minimum.

Beban Usaha (operating expenses) tahun 2015, mengalami peningkatan menjadi Rp 1,4 triliun atau naik sebesar 5 persen dibandingkan beban usaha tahun 2014 sebesar Rp 1,3 triliun. Kenaikan beban usaha ini seiring dengan meningkatnya beban penjualan sebesar 13,3 persen menjadi Rp 639,7 miliar dari Rp 564,9 miliar di tahun 2014, terutama karena meningkatnya biaya iklan dan promosi untuk memacu penjualan di segmen perdagangan, kenaikan biaya karyawan sejalan dengan kenaikan upah minimumsesuai ketentuan pemerintah, kenaikan biaya pengiriman serta tambahan biaya sewa gerai ritel yang baru dibuka di tahun 2015.

Di sisi lain, beban umum dan administrasi dapat ditekan seoptimal mungkin hingga turun 1,4 persen menjadi Rp 714,9 miliar dari Rp 725,1 miliar di tahun 2014. Penurunan ini terutama disebabkan karena berjalannya program efisiensi setiap lini di seluruh unit operasional perseroan.

Bagian laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama memberi kontribusi sebesar Rp 31,5 miliar bagi perseroan di tahun 2015, atau turun 93,5 persen dari Rp 487,7 miliar pada tahun 2014. Penurunan kontribusi terjadi karena penurunan permintaan kendaraan bermotor, peningkatan upah minimum dan kerugian atas penjabaran mata uang asing.

Di samping itu, beberapa anak perusahaan terasosiasi yang barumenyelesaikan ekspansi pada tahun 2013 dan 2014 serta beberapa anak perusahaan terasosiasi yang baru berdiridi tahun 2014 dan 2015, juga menghadapi beban depresiasi yang mempengaruhi kinerja keuangannya.Sehingga laba bersih yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2015 dapat dijaga positif sebesar Rp 318,6 miliar, walaupun turun 63,4 persen dari perolehan pada tahun sebelumnya sebesar Rp 869,8 miliar. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved