“Kami melihat sekarang ini banyak produk makanan yang merupakan perpaduan dari makanan dan farmasi, jadi tahun ini kami menambahkan health ingredient. Pameran yang berlangsung selama tiga hari ini akan ada berbagai aktivitas seperti innovation gallery, exhibitor showcase, business matching, dan seminar hi SEA. Innovation galaery menampilkan produk-produk inovatif termasuk produk-produk dari pemenang CphI Worldwide Pharma Award. Exhibitor showcase merupakan rangkaian seminar yang membahas berbagai hasil riset dan topik terkini dalam industri farmasi. Program business matching mempertemukan para profesional industri sesuai dengan minat dan kebutuhan. Saat ini sudah ada 350 pertemuan bisnis yang telah dijadwalkan. Seminar Hi SEA merupakan kerja sama dan didukung oleh International Union of Food Science and Technology,” ujar Christopher Eve, Presiden Direktur PT UBM Pameran Niaga Indonesia, pengelola pameran CPhI SEA.

Mengenai target nilai transaksi selama pameran, Chirstopher tidak menargetkan karena biasanya transaksi berlangsung di luar pameran. Dorojatun Sanusi, Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Farmasi (GP Farmasi), mengatakan, tahun 2015 pasar farmasi mencapai Rp 62 triliun, tahun ini ia memperkirakan ada peningkatan 10% menjadi sekitar Rp 70-72 triliun. Ia juga menambahkan bahwa saat ini 95% bahan baku farmasi masih impor, sehingga ia mengharapkan adanya kejelasan mengenai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Ajang CPhI berlangsung mulai tanggal 6-8 April di JIEXPO dan diikuti oleh 260 peserta dari 25 negara. (EVA)