Pusaka tak ragawi yang menjadi bagian dari pusaka budaya merupakan salah satu elemen yang sangat menarik untuk ditafsirkan ke dalam visual. Untuk itu, PPG bermitra dengan Badan Pelestarian Pusaka Indonesia untuk ikut berperan dalam memperkarya pemahaman pusaka Indonesia kepada pewarta foto.

Tema tahun ini, ternyata menarik minat para pewarta foto untuk mendaftar. Jika tahun lalu pewarta foto yang mendaftar hanya 31, di tahun ini bertambah 52% menjadi 47 orang. Dari 47 orang tersebut terpilih 10 pewarta foto dari beberapa media yang berhak mengikuti 18 sesi kelas yang sudah dimulai sejak 24 November tahun lalu. “Indonesia merupakan negara yang kaya dengan kekayan pusakanya. Masih banyak pusaka tak ragawi yang bisa dieksplorasi untuk menunjukkan keberagaman dan keunikan Indonesia. Apresiasi yang mendalam kami sampaikan kepada Erasmus Huis dengan program Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam,” kata Julian Fong, Wakil Direktur Utama Permata Bank.

Ia menambahkan bahwa selain menghasilkan peserta yang berkualitas, menyiapkan tenaga ahli yang handal juga penting. Untuk itu, program Training to Trainers (ToT) telah dilaksanakan selama 3 kali dengan pesertanya yang merupakan alumni, pewarta foto, akademisi, dan komunitas. Ia menyadari bahwa banyak pewarta foto hebat di Indonesia, namun hanya beberapa saja yang mau berbagi ilmu dan keahlian. Untuk itu, ToT diharapkan dapat menjadi solusi yang tepat dalam menularkan ilmu fotografi. (EVA)