Corporate Action Property zkumparan

Proyek Crown Group di Indonesia Akan Sumbang Rp5 Triliun

Proyek Crown Group di Indonesia Akan Sumbang Rp5 Triliun

Iwan Sunito, Chairman & Group CEO Crown Group

Akhirnya, Crown Group menemukan rekanan lokal yang cocok untuk membangun proyeknya di Indonesia.

Proyek yang berada di Utara Jakarta ini akan dimulai pada 2019. Proyek properti Indonesia ini diprediksikan akan menyumbang nilai Rp 5 triliun dari total target omset Crown Group dalam lima tahun ke depan sebesar Rp 20 triliun.

Iwan Sunito, Chairman & Group CEO Crown Group, menuturkan, proyeknya di Jakarta lama terealisasi memang dikarenakan sulitnya menemukan lokasi dan partner yang tepat. Di kantor pusat Crown Group yang berlokasi di Market Street Lantai 29, Sydney, Iwan menuturkan hal ini dalam acara Familiarization Trip di hadapan 8 awak media yang diundang ke Sydney, Australia.

Apartemen yang akan dibangun pada 2019 ini disebut Iwan ada 2.000-3.000 unit dengan konsep water front. “Dalam satu dua minggu ke depan akan ditandatangani, kami masih tektok soal isi perjanjiannya,” ungkapnya. Ia meyakinkan proyeknya di Indonesia ini akan memiliki kualitas yang sama dengan proyek-proyeknya di Sydney Australia.

Dengan standar kualitas tinggi itu, Iwan yakin apartemennya akan diterima pasar Indonesia. “Akan ada tiga proyek apartemen rencananya Crown Group akan mulai di Jakarta. Satu di Utara Jakarta, kami berpartner, tapi siapa partnernya belum bisa disebutkan. Satu lagi di tengah kota Jakarta, yang ini kami akan jalan sendiri, dan ada satu proyek lagi join dengan partner,” katanya.

Iwan menyebut, nilai dari ketiga proyeknya di Jakarta ini sekitar Rp 10 triliun. “Untuk proyek apartemen yang water front itu di Utara Jakarta saja sekitar Rp 4-5 triliun nilainya,” ujarnya. Proyek di Jakarta yang akan digarap pertama di Utara Jakarta. Ia memahami, menggarap proyek apartemen dengan konsep water front tidak mudah, banyak kompetitor besar diharapi seperti Agung Sedayu Group atau Agung Podomoro Group.

“Tidak mudah menjual unitnya. Kami akan membangun Marina, konsepnya juga unik, plus kualitas diatas rata-rata yang selama ini ada di lokasi itu,” ia menerangkan. Dikatakan pria kelahiran Pangkalan Bun Kalimantan ini, proyek apartemen yang akan dibangunnya ini hanya 2000-3000 unit, bukan mass market seperti kompetitornya yang membangun sampai puluhan ribu unit per proyek.

Untuk memastikan kualitas proyeknya di Indonesia terjaga baik, Iwan akan menunjuk kepala yang mengawasi kontraktornya dari Australia. “Saya melihat beberapa proyek properti besar di Jakarta, presisinya kurang, kualitasnya jadi kurang,” katanya.

Pierre Abrahamse, COO Crown Group, mengamini yang disampaikan Iwan. Ia bertanggung jawab memastikan setiap proyek Crown Group berjalan sesuai yang direncanakan. “Tentang upcoming proyek di Jakarta, kami tidak akan membangun parkir di bawah, karena konsepnya water front. Saya yakin dengan engagement yang kuat dengan partner lokal di sana, semua standar tinggi yang diterapkan Crown Group akan bisa dijalankan di proyeknya di Jakarta,” ujarnya.

Pierre melihat beberapa proyek besar di Jakarta kurang keamanannya dan kurang memperhatikan lingkungan serta kualitas bangunan dalam jangka panjang. Ia memastikan ini tidak hal itu tidak terjadi proyek Crown di Indonesia. Dengan standar tinggi tersebut, diyakini pasar Indonesia yang masih dalam kondisi wait and see di industri properti akan bergerak tahun depan.

“Saat ini memang kondisinya orang menunggu untuk membeli properti. Tapi jika kita bisa menyajikan unit apartemen dengan kualitas terbaik, luas per unitnya juga tidak terlalu sempit seperti yang ada di pasaran saat ini. Kami akan mencari 2000-3000 orang yang mampu membeli saja, saya yakin itu ada di Indonesia,” tegas Iwan. Ia berharap proyeknya di Utara Jakarta itu bisa terjual dalam one day launch.

Crown Group menargetkan dalam lima tahun ke depan akan bisa meraih omset Rp 20 triliun, sekitar Rp 5 triliun akan disumbang dari ketiga proyek propertinya di Indonesia. Partner lain yang akan digandeng di proyeknya di Indonesia disebutnya dari Jepang. “Kami sangat klop dengan kultur mereka, long term juga relationshipnya. Mereka tertarik sekali join di ketiga proyek kami di Indonesia, paling Rp 400-500 miliar masing-masing proyek. Dua partner pasif dan satu parter aktif,” tuturnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved