Capital Market & Investment Corporate Action zkumparan

Lancartama Sejati Targetkan Pendapatan Rp100 Miliar di 2020

Seremoni pencatatan saham PT Lancartama Sejati Tbk di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Senin (10/02). Foto: Vina Anggita

Perusahaan konstruksi PT Lancartama Sejati Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (10/02/2020). Perusahaan dengan kode emiten TAMA ini melepas 200 juta saham dengan harga penawaran Rp 175.

Jumlah itu setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan begitu, TAMA memperoleh dana segar senilai Rp 35 miliar. Sementara, pada perdagangan perdananya, saham Lancartama menguat 69,14% ke level Rp 296 per saham.

Direktur Utama Lancartama Sejati, Alex Widjaja, mengatakan, IPO ini sebagai langkah perusahaan untuk mengembangkan bisnis agar lebih besar dan dapat dipercaya pelanggan, bank dan lembaga keuangan, serta masyarakat dan investor.

“Dengan IPO ini, kami ingin membuat perusahaan lebih akuntabel, lebih disiplin, dan agar ke depannya Lancartama menjadi perusahaan kelas atas,” ujar Alex usai melakukan seremoni pencatatan saham perdana di BEI.

Berdasarkan prospektus, sebesar 82,89% dana hasil penawaran akan digunakan untuk pembelian aset seperti tanah dan bangunan dari pihak terafiliasi. Sisanya, akan dipakai manajemen sebagai modal kerja yakni membiayai kegiatan operasional seperti di bidang konstruksi dan penyewaan kantor dan hunian.

Perseroan juga menawarkan 100 juta Waran Seri I sebagai pemanis. Jumlah itu setara 12,5% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. TAMA memberikan satu waran bagi setiap pemegang dua saham.

Satu waran memberikan hak untuk membeli satu saham baru. Harga pelaksanaan warannya sebesar Rp288 dengan masa berlaku selama enam bulan setelah diterbitkan.

Alex menyebut, di tahun 2020 perseroan menargetkan pendapatan sebanyak Rp 100 miliar. Target tersebut akan ditopang dari sejumlah pipeline proyek yang dikerjakan oleh perseroan, seperti pabrik besi di Jabodetabek dan prospek pasar konstruksi yang dinilai masih menjanjikan.

“Tahun ini kami menargetkan bisa mendapatkan Rp100 miliar. Saya harap laba bersih akan sekitar 10% sampai dengan 20% dari pendapatan,” ujarnya.

Sebagai informasi, per Juli 2019 TAMA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 27,28 miliar pada Juli 2019 atau naik 48,03% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp18,36 miliar. Jumlah aset TAMA juga naik 23,64% ke Rp129,72 miliar dibandingkan dengan posisinya pada akhir Desember 2018 sebesar Rp104,92 miliar.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved