Capital Market & Investment Corporate Action zkumparan

Saham Bali Bintang Sejahtera Oversubscribed 110 Kali

Saham Bali Bintang Sejahtera Oversubscribed 110 Kali
Kode saham BBS diperdagangkan dengan huruf BOLA (Foto: Ino)

Harga saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk. (BBS), pada pembukaan perdagangan perdananya Senin (17/6/2019), langsung meningkat 69,14% ke level Rp296 per saham. Saham emiten sektor klub berkode BOLA ini sudah ditransaksikan sebanyak 9 kali dengan volume 515 lot saham dan nilai transaksi sebesar Rp15,24 juta.

Saham BBS tak hanya diserbu oleh pelaku pasar modal, melainkan pendukung dari klub bola tersebut, sehingga mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 110 kali dari porsi penjatahan (pooling) yang disebar ke masyarakat.

Kode saham BBS diperdagangkan dengan huruf BOLA. Perseroan melepas sebanyak 2 miliar lembar saham atau setara dengan 33,33% saham pada harga penawaran perdana saham ditetapkan sebesar Rp175, per saham. Selama masa penawaran umum saham yang dimulai dari tanggal 10 – 12 Juni 2019 di Bali, saham BOLA banyak diminati oleh masyarakat.

Selama ini BBS dikenal sebagai perusahaan yang memiliki dan mengelola klub sepakbola profesional Liga 1 Indonesia bernama Bali United. Perseroan resmi menjadi perusahaan publik ke-632 yang mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan perolehan dana saat penawaran saham perdana ataua initial public offering (IPO) yang diterima sebesar Rp350 miliar.

Aksi korporasi IPO ini juga resmi menandakan bahwa Bali United merupakan klub sepakbola pertama di Asia Tenggara yang go public. Perseroan telah menunjuk PT Buana Capital Sekuritas (terafiliasi) dan PT Kresna Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam IPO ini.

Sesuai dengan yang diungkapkan dalam public expose, perolehan dana dari IPO akan digunakan BBS untuk investasi, memperkuat struktur permodalan di entitas anak dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja.“Perseroan berencana untuk menggunakan sekitar 19,1% dari hasil IPO untuk belanja modal (capital expenditure), sekitar 20,4% untuk memperkuat struktur permodalan kepada Entitas Anak, dan 60,5% akan digunakan sebagai modal kerja,” kata Yabes Tanuri, CEO PT Bali Bintang Sejahtera Tbk.

BBS homebase di Gianyar, Bali dan memegang hak untuk mengelola Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali sampai tahun 2023 dengan kapasitas stadion yang dapat menampung sekitar 25.000 orang. Untuk mendukung klub Bali United, perseroan juga memiliki beberapa entitas anak, yaitu: PT Bali Boga Sejahtera, yang beroperasi di bidang pengelola kafe/restoran; PT Kreasi Karya Bangsa, yang beroperasi di bidang agensi olahraga; PT Radio Swara Bukit Bali Indah, yang beroperasi di bidang radio siaran swasta; dan PT IOG Indonesia Sejahtera, yang beroperasi di bidang e-sports, sehingga perseroan dan entitas anaknya memiliki sumber pendapatan yang beragam, baik dari tiket, hak siar TV, sponsor, penjualan merchandise melalui merchandise store, penjualan makanan dan minuman melalui café, playland, akademi, media, marketing agency dan e-sports.

“Dengan dilepasnya saham Bali United untuk umum, akan semakin banyak pihak yang bisa mendukung tercapai-nya visi misi Bali United untuk meraih sukses yang berkelanjutan dengan terus berinovasi baik di bidang sepak bola maupun industri olahraga dan hiburan secara luas. Tentu saja juga termasuk para supporter yang kali ini dapat berperan lebih aktif dalam memperbesar dampak Bali United untuk mencapai tujuannya. Karena tujuan kami adalah tak lain tujuan mereka juga,” Yabes menguraikan.

Bali United Football Club mulai beroperasi pada tahun 2014 dan terus konsisten berada di strata tertinggi kompetisi sepakbola Indonesia di Liga 1. Julukan Bali United adalah Serdadu Tridatu dan julukan untuk fans adalah Semeton Dewata. Klub ini memiliki visi untuk membuat industri sepakbola di Indonesia menjadi lebih berkembang melalui ekosistem dari 4C yaitu, Club, Community, Corporation and Country.

Hingga akhir tahun 2019, manajemen BBS menargetkan pendapatan klub sepak bola Bali United bisa meningkat dua kali lipat menjadi Rp230 miliar. Pada tahun buku 2018, pendapatan perseroan tercatat Rp115,2 miliar. Jumlah itu meningkat 119,43% dibandingkan pendapatan tahun 2018. Kontribusi pendapatan itu 60-70% berasal dari sponsorship, bisnis merchandise berkontribusi sebanyak 15%, dan sisanya lain-lain..

Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut baik kehadiran BBS merumput di lapangan BEI. Inarno Djajadi, CEO BEI, mengatakan, Bali United adalah klub bola pertama yang melantai di BEI. IPO BBS ini bermanfaat tidak hanya bagi manajemen BBS, tapi juga dunia usaha, khususnya klub sepak bola lebih profesional dan transparan jika sahamnya tercatat di BEI. Apabila perusahaan dapat menerapkan prinsip tata kelola yang baik, maka akan dipercaya oleh pelaku pasar.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved