PT Pratama Widya Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten PTPW. Saat IPO, PTPW melepas saham sebanyak 175,63 juta saham. Pada perdagangan perdana harga saham emiten ke 9 pada tahun 2020 ini melesat 50% ke harga Rp975 dari harga penawaran awal yaitu Rp650 per saham.

Perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelaksana konstrusi ini menunjuk UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Saham PTPW diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 6 kali dengan volume 1.000 lot saham dan menghasilkan nilai sebesar Rp 97,5 juta. Direktur Utama Pratama Widya, Andreas W. Kurniawan, menargetkan dapat dana segar IPO sebanyak Rp 114,16 miliar.

“Dana tersebut akan digunakan untuk pembelian alat baru atau mesin baru dan untuk membiayai kebutuhan modal kerja,” jelasnya.

Hingga akhir tahun 2020, Andreas menargetkan pendapatan sebanyak Rp 300 miliar atau meningkat 50% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 200 miliar. Ia optimistis target tersebut akan tercapai, pasalnya di awal tahun 2020 ini, pihaknya sudah mengantongi kontrak senilai Rp 90 miliar. Selain akan menggarap kontruksi proyek pemindahan Ibu kota negera baru di Kalimantan Timur, PTPW juga akan bermain di Batam.

“Di Batam kami cukup dominan, tahun lalu menyumbang pendapatan hingga nilai Rp 80 miliar, tahun ini ia menargetkan bisa naik 25%,” jelasnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id