Capital Market & Investment Corporate Action zkumparan

Saham Perdana GMF AeroAsia Naik 8 Poin

Saham Perdana GMF AeroAsia Naik 8 Poin

Peresmian IPO GMF AeroAsia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (10/10). (foto: Jeihan Kahfi/SWA)

PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMF) resmi tercatat sebagai emiten baru atau melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa, (10/10/2017).

Emiten berkode GMFI ini menjadi perusahaan ke-25 yang mencatatkan saham perdana di BEI pada tahun 2017 sekaligus emiten pertama dari industri MRO di Indonesia. Saham GMF dibuka pada level Rp 408 per saham atau naik 8 poin dari harga penawaran Rp 400 per saham.

GMF melepas 2,82 miliar lembar saham atau sebesar 10% dari dari jumlah modal ditempatkan dan disetor GMF setelah setelah penawaran umum perdananya. Dengan harga tersebut, GMF menghimpun dana sebesar Rp 1,12 triliun. Sebelumnya GMF menutup masa penawaran umum kepada publik dengan mencatatkan oversubscribe sebanyak 2,6 kali.

Direktur Utama GMF, Iwan Joeniarto, mengatakan, hasil pendapatan IPO akan segera digunakan untuk kebutuhan ekspansi, baik kapasitas maupun kapabilitas perusahaan. “Sekitar 60% dana bersih dari hasil IPO ini akan untuk mendanai investasi dalam rencana ekspansi, 25% untuk kebutuhan modal kerja dan 15% untuk refinancing,” ujar Iwan di Gedung BEI, Jakarta.

Selanjutnya, GMF akan meneruskan proses penawaran saham GMF kepada investor strategis. Jumlah yang akan dilepas adalah sebesar 20% dari modal yang ditempatkan GMF setelah IPO. Investor strategis akan berkesempatan menanamkan modal langsung pada perusahaan. Iwan mengatakan bahwa GMF akan memberikan waktu yang signifikan dalam menentukan investor strategis terbaik, yang harus memberi nilai tambah paling besar dan juga meningkatkan citra GMF.

“Saat ini menjadi momentum yang bagus terlebih sudah ada 25 perusahaan yang go public. GMF sudah selesai dalam pembenahan internal, memperkuat Quality Cost & Delivery dan saatnya kami ekspansi. Ini saat yang tepat ditengah Indonesia sedang membangun infrastruktur dan mengembangkan ekonomi Indonesia bagian Timur yang tentunya tidak terlepas dari dunia aviasi,” tambah Iwan.

GMF menunjuk empat penjamin pelaksana emisi (underwriter) kepada empat sekuritas yakni PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.

Editor: Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved