Capital Market & Investment zkumparan

Daftar Rencana Mitratel Setelah IPO

Daftar Rencana Mitratel Setelah IPO
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko.

Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan ambisi PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) untuk melenggang di lantai bursa. Initial public offering (IPO) tersebut akan dilakukan pada tanggal 22 November 2021 mendatang. Masuknya Mitratel dalam daftar bursa diharapkan dapat meningkatkan perhatian investor regional maupun internasional terhadap anak usaha PT Telkom Indonesia tersebut.

“Selain meningkatkan perhatian investor dari regional maupun internasional, kami juga mengajak masyarakat luas untuk menjadi bagian dalam kesuksesan membangun Indonesia yang lebih baik lagi melalui digitalisasi,” kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko. Dalam IPO-nya, mitratel akan melepas 25.540.000.000 lembar saham atau 29,85% saham. Adapun saham pada penawaran perdana ini dibanderol dengan harga berkisar Rp775 – 975 lembar saham.

Perseroan menargetkan akan bisa mendapatkan dana segar IPO sebesar Rp19,79 triliun hingga Rp24,9 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk melakukan akuisisi tower sebanyak 6.000 unit dan belanja modal organik. Sebelumnya, Mitratel telah memiliki 28.000 menara yang tersebar di seluruh Indonesia dengan komposisi 57% tower berada di luar Jawa. Penambahan tersebut akan membuat total tower yang dimiliki mitratel menjadi 34.000 unit. “Kepemilikan tower di luar Pulau Jawa menjadi keuntungan tersendiri untuk kami, karena dalam beberapa tahun ke depan penetrasi digital akan berfokus di luar pulau Jawa,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan bahwa pihaknya membuka peluang dalam pembelian menara dari berbagai pihak, termasuk pembelian tower dari Telkomsel atau perusahaan yang terafiliasi dengan Telkom Group. “Selain akuisisi, kami juga berencana untuk mengambil peluang dari sektor yang saat ini sedang mengalami perkembangan pesat seperti sektor 5G,” ujarnya. Sektor 5G yang akan menjadi bidikan meliputi bisnis Internet of Things (IoT), fiber optics, serta infrastruktur pendukung jaringan 5G.

Ambisi Mitratel untuk menjadi provider penyediaan infrastruktur terdepan tidak berhenti di level nasional. Theodorus menjelaskan bahwa Mitratel siap untuk mengembangkan sayapnya ke pasar Asia Tenggara dan Asia Pasifik setelah proses IPO. Hal tersebut, menurutnya, sejalan dengan visi Mitratel untuk menjadi leader dan provider terbaik dalam penyediaan infrastruktur telekomunikasi di Asia Tenggara.

“Saat ini kami sedang mempersiapkan strategi tersebut. Selain itu, kami juga akan terus menyediakan layanan infrastructure solution dengan kualitas prima dan harga yang kompetitif demi memberikan value yang tinggi bagi para investor,” kata dia. Dalam IPO yang akan resmi dicatatkan pada bulan depan itu, Perseoran menetapkan PT Mandiri Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas menjadi joint lead managing underwriters dan domestic underwriters.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved