Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) 2019 memutuskan mengangkat kembali anggota direksi dan komisaris yang sudah habis masa jabatannya di tahun 2019.

Rapat antara lain telah menyetujui dan menerima Laporan Tahunan Direksi Perseroan serta menyetujui Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. Rapat juga menyetujui penyesuaian Anggaran Dasar sebagai bentuk pemenuhan ketentuan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Online Single Submission/OSS).

Laporan keuangan XL Axiata pun dipaparkan positif di tengah industri telko yang menurun. “Untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, kinerja XL Axiata melampaui pencapaian secara rata-rata industri telekomunikasi Indonesia. XL Axiata mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 0,4% lebih tinggi dari pencapaian tahun lalu,” jelas Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini pada konferensi pers (29/04/2019).

Pertumbuhan XL Axiata ini terutama didorong oleh pendapatan dari layanan data yang meningkat 13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Peningkatan ini memperbesar kontribusi pendapatan layanan data pada total pendapatan perusahaan menjadi 80% di 2018, meningkat dari 69% di tahun sebelumnya.

Dian menyebutkan bahwa peningkatan pendapatan dari data yang sangat pesat tersebut tidak hanya lebih tinggi dari perolehan industri, namun juga mampu menutup dampak negatif dari penurunan pendapatan layanan tradisional voice dan SMS. Pencapaian ini juga merupakan prestasi tersendiri karena operator lain merasakan dampak yang lebih berat dari penurunan kinerja kedua layanan warisan masa lalu tersebut.

Hingga tutup tahun 2018, EBITDA mengalami peningkatan sebesar 2% YoY, dengan margin naik 1 ppt menjadi 37,0%. Capaian ini terutama terdorong oleh peningkatan pendapatan dan lebih berfokusnya perusahaan pada efisiensi biaya.

Dalam Rapat ini, Dian juga menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum berkelanjutan obligasi dan sukuk ijarah XL Axiata untuk belanja modal atau capital expenditure dalam upaya pengembangan jaringan data secara masif di seluruh Indonesia.

Pada realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan XL Axiata tahap I tahun 2018, sampai dengan 31 Desember 2018, dari hasil bersih sebesar Rp 994,2 miliar, telah dipergunakan dana sebesar Rp 947,5 miliar untuk belanja modal berupa radio base station, optical project (atau fiber optic), dan belanja modal lainnya.

Sisa dana sebesar Rp 46,7 miliar telah ditempatkan sebagai deposito di PT Bank Bukopin Tbk dengan tingkat suku bunga per tahun sebesar 9,25%. Sisa dana ini selanjutnya telah dipergunakan seluruhnya untuk belanja modal sampai dengan 31 Januari 2019 dan akan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada periode pelaporan berikutnya Juni 2019.

Pada saat bersamaan, untuk realisasi penggunaan dana hasil bersih penawaran umum berkelanjutan sukuk ijarah berkelanjutan II XL Axiata tahap I tahun 2018 sebesar Rp 994,5 miliar sampai dengan 31 Desember 2018, Perusahaan telah mempergunakan dana seluruhnya untuk belanja modal berupa radio base station, optical project (atau fiber optic), dan belanja modal lainnya.

Selanjutnya, untuk realisasi penggunaan dana hasil bersih penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan XL Axiata tahap II tahun 2019 dan penawaran umum berkelanjutan sukuk ijarah berkelanjutan II XL Axiata tahap II tahun 2019 dengan masing-masing sebesar Rp 631,6 miliar dan Rp 637,8 miliar sampai dengan 31 Maret 2019, Perseroan telah mempergunakan dana seluruhnya untuk belanja modal berupa base station subsystem (BSS) dan transmisi fiber optic.

Susunan direksi XL Axita tidak berubah selain menerima laporan tahunan yang disampaikan pada RUPS 2019 dengan menunjuk kembali Dian Siswarini sebagai Presdir, didukung para direksi: Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin, Allan Bonke, Abhijit Jayant Navalekar, Yessie Dianty Yosetya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id