Management Capital Market & Investment Trends zkumparan

Emiten Daur Ulang Plastik Kantongi Sertifikasi Keberlanjutan

Victor Choi, Direktur INOV. (Foto : Istimewa)

PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), perusahaan yang mendaur ulang sampah botol plastik menjadi serat daur ulang yaitu recycled polyester staple fiber (Re-PSF), memperoleh sertifikasi keberlanjutan (sustainability) yang diberikan oleh The Planet Mark, sebuah program sertifikasi terhadap komitmen pengembangan yang berkelanjutan menuju keberlanjutan.

Kriteria sertifkasi tersebut meliputi aspek-aspek ESG, yaitu environment (lingkungan), social (sosial), dan governance (tata kelola perusahaan). Ketiga aspek ini menjadi standar untuk investor yang mempertimbangkan prinsip keberlanjutan dalam menentukan investasi.

Direktur INOV, Victor Choi menyampaikan sertifikasi ini menunjukkan komitmen perseroan untuk menjalankan bisnis sesuai aspek-aspek ESG. “Bisnis inti INOV yang bergerak dalam bisnis daur ulang sampah botol plastik (PET) dengan tujuan menciptakan nilai ekonomi dari sampah tersebut sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan, dapat dilihat sebagai aksi nyata penerapan komitmen dalam aspek lingkungan,” ucap Victor dalam siaran pers di Jakarta, Jum’at (3/7/2020). Victor menambahkan bahwa perseroan senantiasa melanjutkan upaya untuk menerapkan aspek-aspek ESG untuk mewujudkan nilai-nilai yang berkelanjutan seiring dengan diperolehnya sertifikasi tersebut.

Untuk kinerja keuangan, Inocycle Technology pada kuartal I/2020 membukukan pendapatan Rp133,6 miliar, meningkat sebesar 21% dari Rp 110,1 miliar pada kuartal I tahun lalu. Meningkatnya kesadaran publik terhadap kelestarian lingkungan dan tren penggunaan bahan daur ulang dalam gaya hidup diyakini manajemen mendorong penjualan INOV di Januari-Maret tahun ini.

Meskipun INOV berhasil meraih peningkatan volume penjualan, namun laba dari penjualan di kuartal ini lebih kecil dibandingkan periode yang sama di tahun lalu akibat tekanan dari harga global. Tekanan dari ekonomi global turut berimbas kepada penurunan laba INOV yang memperoleh kerugian dari selisih kurs asing.

Bergerak dalam bisnis daur ulang sampah botol plastik, INOV berusaha mengubah citra Indonesia sebagai penyumbang sampah ke laut terbesar di dunia. Salah satu upaya INOV dalam mewujudkan tujuan tersebut adalah melalui aplikasi Plasticpay yang diciptakan untuk mengubah pola pikir bahwa botol plastik yang telah dipakai bukanlah sampah. “Melainkan produk yang dapat diperpanjang fungsinya. Selain merubah pola pikir, Plasticpay juga diharapkan dapat mengamankan rantai pasok sampah botol plastik sebagai bahan baku Re-PSF,” sambung Victor.

Untuk memperkuat bisnisnya, INOV akan mengembangkan produk-produk lain yang berasal dari pemanfaatan Re-PSF untuk mendapatkan nilai tambah produk seperti masker non–woven dan aksesoris lainnya. Hal ini seiring dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran bahwa penggunaan barang dari bahan daur ulang adalah hal yang baik yang selaras dengan tren global. Harga saham INOV pada perdagangan Jum’at ini ditutup stagnan di Rp 50.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved