Financial Report

Anthony Tan: Grab Sumbang Rp 81,5 Triliun untuk Ekonomi Asia Tenggara

Oleh Editor
Anthony Tan: Grab Sumbang Rp 81,5 Triliun untuk Ekonomi Asia Tenggara
Group CEO & Co-founder Grab, Anthony Tan
Group CEO Grab Anthony Tan (foto: merdeka.com/Dwi Aditya Putra)

Group CEO Grab Anthony Tan memperkirakan perusahaannya berkontribusi sebesar US$ 5,8 miliar atau setara dengan Rp 81,7 triliun untuk perekonomian di Asia Tenggara. Angka tersebut diperoleh dari tinjauan selama setahun ke belakang hingga Maret 2019.

“Itu didorong oleh mitra micro-entrepeneur kami,” ujar Anthony di Hotel The Westin, Jakarta, Selasa, 24 September 2019. Angka tersebut terhimpun dari semua mitra pengemudi, kurir, hingga mitra jaringan Kudo Grab.

Anthony mengatakan model bisnis perusahaannya bergantung kepada performa bisnis kecil dan mikro yang bergabung dalam ekosistem perusahaannya. “Tanpa mereka, kami tidak akan memiliki pelanggan,” ujar dia.

Karena itu ia ingin memastikan bahwa mitra pengusahanya bisa memperoleh manfaat ekonomi yang baik. Caranya, adalah dengan mendukung mereka tergabung dalam ekosistem ekonomi digital, dengan dukungan infrasruktur yang mumpuni. Anthony berujar perseroan menggandeng pemerintah dan badan usaha lain untuk mencapai target tersebut.

Untuk unit bisnis kecil dan menengah, kata Anthony, akses ekonomi berarti kemampuan untuk tumbuh dan meraih akses ke permodalan. Pasalnya, selama ini, kendati pelaku usaha kecil dan menengah memegang peran penting dengan berkontribusi kepada hampir separuh Produk Domestik Bruto di Asia Tenggara, mereka masih kesulitan mendapat pinjaman modal dari lembaga tradisional.

“Mereka juga kurang mengetahui bagaimana perusahaan bisa berkembang besar dengan menerapkan teknologi digital,” ujar dia, “Perusahaan seperti Grap kini dalam posisi untuk membantu UKM berinovasi, dan kami mampu menggandeng institusi finansial untuk membuka peluang layanan keuangan kepada UKM.”

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut perekonomian digital terbukti bisa mengubah kehidupan masyarakat. Meski teknologi ini belakangan meghilangkan sejumlah lapangan pekerjaan, ia mengatakan banyak juga lahan kerja baru yang tumbuh karena teknologi.

“Teknologi digital juga membuat masyarakat yang mulanya tidak memiliki akses, bisa menjangkau pasar dan menjadi independen,” ujar Sri Mulyani. Teknologi juga secara umum bisa mengubah situasi di regional, khususnya Asia Tenggara uang memang sangat dinamik.

Ia mengatakan ekonomi digital mulai menjadi tumpuan dalam menggerakkan perekonomian di Asia Tenggara. Walau, dalam beberapa waktu ke belakang dunia sedang mengalami pesimistis karena berbagai kondisi, mulai dari geopolitik, perdagangan, dan lainnya. “Asia tenggara tetap prospektif,” kata Sri Mulyani.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved