Financial Report Corporate Action

Bisnis Bahan Kimia Pulih, SCG Raup Pendapatan Rp 38,2 Triliun

Bisnis Bahan Kimia Pulih, SCG Raup Pendapatan Rp 38,2 Triliun

SCG mengumumkan kinerja operasionalnya di kuartal III 2013, sekaligus kesuksesannya mencatat rekor perusahaan sebagai pemimpin industri global untuk sektor bahan bangunan dari Dow Jones Sustainability Indices (DJSI) selama tiga tahun berutut-turut.

SCGPresiden & CEO SCG, Kan Trakulhoon, mengatakan, di kuartal III ini SCG membukukan peningkatan pendapatan penjualan sebesar 9% (year on year/yoy) atau menjadi Rp38,21 triliun (US$ 3,62 miliar).

“Peningkatan pendapatan tersebut mendorong perusahaan memperoleh keuntungan sebesar Rp 3,29 triliun (US$ 311 juta) atau naik sebesar 53% (yoy),” kata Kan Trakulhoon.

Kan menjelaskan, kenaikan pendapatan dan laba tersebut berkat pulihnya marjin dan volume bisnis bahan kimia, pertumbuhan permintaan semen domestik dan pendapatan non-recurring sebesar Rp 571 milyar (US$ 54 juta) dari penyesuaian nilai investasi pada produk sanitasi dan aset perlengkapan, serta penjualan aset kepada TOTO.

Selama sembilan bulan pertama tahun 2013, SCG membukukan pendapatan dari penjualan sebesar Rp 111 triliun (US$ 10,86 milyar) atau tumbuh 7% yoy. Keuntungan SCG mencapai 71% yoy menjadi Rp 9,57 triliun (US$ 938 juta) pada periode ini.

Untuk operasi SCG di ASEAN (Selain Thailand), pendapatan penjualan pada Q3/2013, tercatat tumbuh sebesar 22% yoy menjadi Rp 3,4 triliun (US$ 325 juta).

Pendapatan penjualan di ASEAN (selain Thailand) merupakan 9% dari total pendapatan penjualan SCG. Terhitung sejak tanggal 30 September 2013, total aset SCG tercatat sebesar Rp 157,7 triliun (US$ 13,59 milyar), sedangkan total aset SCG di ASEAN sebesar Rp 23,5 triliun (US$ 2,03 milyar). Total aset SCG di ASEAN merupakan 15% dari total aset konsolidasi SCG.

Kinerja di Indonesia

Di Indonesia, SCG memperoleh pendapatan penjualan sebesar Rp 1,1 triliun (US$ 103 juta) pada kuartal III/2013. Untuk sembilan bulan pertama di 2013, SCG meraih pendapatan penjualan sebesar Rp 3,2 triliun (US$ 317 juta) atau tumbuh sebesar 11% y-o-y.

“Peningkatan ini merupakan kontribusi dari bisnis materi bahan bangunan termasuk bisnis ready-mixed concrete, distribusi dan keramik,” jelas Kan.

SCG baru-baru ini mengumumkan ekspansi strategis ke industri kertas dan kemasan di Indonesia. Anak usaha SCG Paper, Thai Containers Group (TCG), telah mengakuisisi 90% saham PT Primacorr Mandiri, produsen corrugated box di Indonesia. Dengan investasi terbarunya ini, total kapasitas produksi TCG akan meningkat dari 976.000 ton setahun menjadi 1.013.000 ton setahun dari basis produksi di ASEAN, termasuk Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Indonesia.

SCG juga mengambil langkah selanjutnya dengan melakukan groundbreaking pabrik semen pertamanya di Indonesia. Dengan total investasi sebesar Rp 3,4 triliun (US$ 356 juta), pabrik baru ini didesain menjadi prototipe pabrik semen ramah lingkungan dan bersih dengan total kapasitas per tahun mencapai 1,8 juta ton. Pabrik tersebut diharapkan untuk mulai berproduksi pada kuartal III tahun 2015.

“Meskipun beberapa pihak khawatir terhadap prediksi melambatnya pertumbuhan ekonomi Thailand dan ASEAN, SCG percaya pada kekuatan ekonomi dan pertumbuhan yang berkesinambungan di kawasan ini. Oleh sebab itu, SCG akan terus berekspansi di Thailand dan ASEAN terbukti dengan pembangunan pabrik semen di Indonesia, Myanmar, dan Kamboja, serta pembangunan kompleks pabrik petrokimia di Vietnam,” tambahnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved