Financial Report

Bisnis Otomotif Menyumbang Rp 2,28 Triliun Grup Astra

Bisnis Otomotif Menyumbang Rp 2,28 Triliun Grup Astra

PT Astra International Tbk mencatatkan laba bersih bisnis otomotif Grup Astra yang meningkat 45% menjadi Rp 2,28 triliun pada kuartal-I 2017. Pertumbuhan ini didorong oleh momentum kesuksesan dari diluncurkannya model-model baru yang pada tahun 2016 dan terus berlanjut hingga tahun 2017.

Jajaran direksi PT Astra International Tbk saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, (20/4)

Penjualan mobil secara nasional meningkat 6% menjadi 283 ribu unit. Penjualan nasional mobil Astra meningkat sebesar 27% menjadi 161 ribu unit, mengakibatkan peningkatan pangsa pasar dari 48% menjadi 57%. Grup Astra telah meluncurkan satu model baru dan dua model revamped selama periode ini.

Penjualan sepeda motor nasional menurun sebesar 7% menjadi 1,4 juta unit. Walaupun penjualan sepeda motor dari PT Astra Honda Motor (AHM) mangalami penurunan sebesar 2% menjadi 1,1 juta unit, namun pangsa pasar AHM meningkat dari 72% menjadi 77%. Hal ini didukung oleh peluncuran empat model baru dan enam model revamped selama periode tersebut.

Astra Otoparts, bisnis komponen Grup mencatat peningkatan laba bersih sebesar 83% menjadi Rp 148 miliar, didukung oleh peningkatan pendapatan dari bisnis pasar pabrikan otomotif (OEM/original equipment manufacturer) dan bisnis aftermarket serta peningkatan kontribusi dari perusahaan patungan dan entitas asosiasi.

“Ke depan, Grup Astra berharap dapat mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan, didukung oleh harga komoditas yang lebih tinggi, walaupun bisnis otomotif diperkirakan menghadapi persaingan harga yang lebih kompetitif,” ujar Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra International Tbk usai mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, (20/4).

Sektor bisnis pembiayaan konsumen Grup menunjukkan kenaikan total pembiayaan sebesar 17% menjadi Rp18,7 triliun, termasuk melalui joint bank financing without recourse. PT Astra Sedaya Finance (ASF) yang fokus pada pembiayaan roda empat mencatat peningkatan laba bersih sebesar 11% menjadi Rp 237 miliar, sementara pembiayaan roda empat lainnya, PT Toyota Astra Financial Services (TAFS) mencatat peningkatan laba bersih sebesar 25% menjadi Rp 100 miliar.

Peningkatan ini merupakan hasil dari pertumbuhan pasar mobil nasional dan peningkatan pangsa pasar mobil Astra. Federal International Finance (FIF) yang fokus pada pembiayaan roda dua mencatat kenaikan laba bersih sebesar 13% menjadi Rp 444 miliar, sebagai hasil dari kenaikan pangsa pasar sepeda motor Honda serta diversifikasi produk pinjaman.

Adapun secara konsolidasi PT Astra International Tbk berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih per kuartal I-2017 sebesar 63% menjadi Rp 5,08 triliun. Hal ini didorong oleh pendapatan bersih yang turut naik 16% menjadi Rp 48,78 triliun pada kuartal I-2017. Pertumbuhan ini ditunjang oleh peningkatan kinerja dari hampir seluruh segmen bisnis Astra.

Hasil RUPST memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 6,8 triliun atau sebesar Rp 168 per saham dari perolehan laba bersih 2016 yang mencapai Rp 15,16 triliun. Sisanya sebesar Rp 8,3 triliun dibukukan sebagai laba ditahan perseroan.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved