Financial Report Capital Market & Investment

Di Balik Keberhasilan Asuransi Tugu Raup Premi Rp6,4 Triliun

(Kiri-Kanan) M. Harry Santoso (Komisaris Independen), Koeshartanto (Preskom), Indra Baruna (Presdir), dan Muhammad Syahid, Dirkeu & Jasa Korporat. (Foto : Tugu Insurance)

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) mengantongi laba tahun berjalan konsolidasian di tahun 2019 senilai Rp 505,7 miliar, atau naik 145,7% dari Rp 205,9 miliar tahun 2018. Sedangkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar 84,1%, menjadi Rp 458,7 miliar dari tahun sebelumnya.

Presiden Direktur Tugu Insurance, Indra Baruna menjelaskan kinerja Tugu Insurance usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta, beberapa waktu lalu itu, merupakan upaya perseroan untuk mengelola risiko dengan prinsip kehati-hatian baik dari aspek underwriting maupun dalam pengelolaan investasi.

Sampai dengan periode Desember 2019 pencapaian Premi Bruto secara konsolidasian sebesar Rp 6,4 triliun naik 26,5% dari Rp 5,1 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.“Peningkatan premi tersebut dikontribusikan terutama dari produk aviasi, kebakaran, aneka dan rekayasa hingga kendaraan bermotor,” lanjut Indra.

Kinerja hasil underwriting konsolidasian naik dari Rp 720,7 miliar menjadi Rp 922,2 miliar atau naik 28,0%. Pada induk perusahaan kinerja hasil underwriting itu tumbuh pada periode yang sama tahun di sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp 552,2 miliar, atau naik 18,9% menjadi Rp 656,8 miliar. “Untuk meningkatkan hasil underwriting, kami telah melakukan pemetaan akun-akun yang memiliki hasil underwriting yang baik untuk dipertahankan. Kami juga memaksimalkan kapasitas retensi untuk risiko-risiko baik tersebut,” kata Indra menambahkan.

Khusus untuk produk kendaraan bermotor, premi dari produk kendaraan bermotor naik 125,5% menjadi Rp 204,2 miliar di tahun 2019, sementara hasil underwriting-nya naik 85,4%. menjadi Rp. 45,8 miliar di tahun 2019, menurut Indra, peningkatan ini sejalan dengan implementasi strategi perseroan dalam hal mengembangkan sektor ritel, melalui produk unggulan kendaraan bermotor roda dua yakni t ride dan kendaraan bermotor roda empat yakni t drive.

Peningkatan bisnis ritel yang mencapai dua kali lipat dari tahun sebelumnya tersebut menjadi suatu hal yang sangat baik bagi perusahaan dimana Tugu Insurance di tahun 2019 ini telah masuk Top 20’s dari perusahaan asuransi yang berfokus pada bisnis ritel/ kendaraan bermotor dari sebelumnya berada pada peringkat Top 40-50 berdasarkan data Asosisasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) pada 2019. ‘’Bisnis asuransi kendaraan bermotor berkontribusi positif pada hasil underwriting induk perusahaan, dan merupakan 3 besar kontributor dari sisi net premium written,” sambung Indra.

Selain tetap berhasil mempertahankan peringkat Global Rating “A- (Excellent)” dari A.M. Best, yang merupakan lembaga pemeringkat global di bidang perasuransian. Kinerja gemilang anak usaha dari PT Pertamina (Persero) ini juga tercermin dari hasil investasi konsolidasian yang di tahun lalu mengalami peningkatan sebesar 85,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Hasil ini disumbangkan oleh peningkatan dana kelolaan dan suku bunga rata-rata investasi deposito, keuntungan kenaikan nilai efek-efek, serta peningkatan komposisi portofolio investasi instrumen keuangan dalam mata uang Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.

Tercatat di akhir tahun buku konsolidasian 2019, Tugu Insurance memiliki total aset Rp20,7 triliun atau meningkat 18,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp17,4 triliun. Sedangkan ekuitas perseroan meningkat 11,5% dari Rp7,4 triliun menjadi Rp8,3 triliun, dengan disertai tingkat Risk Based Capital (RBC) 434% yang berada jauh di atas ketentuan batas minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu sebesar 120%. Pada perdagangan Jum’at ini, emiten yang sahamnya berkode TUGU ini ditutup pada level Rp 26.80, turun 0,74% dari Rp 2.700 di perdagangan sebelumnya.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved