Financial Report Corporate Action

Distribusi Keagenan Dorong Kinerja Positif Allianz Syariah

Distribusi Keagenan Dorong Kinerja Positif Allianz Syariah

photo(3)

Kinerja Allianz Syariah terus mengalami perkembangan yang positif. Indikasi ini setidaknya terlihat dari total pendapatan premi bruto pada tahun 2013 mencapai Rp623,6 miliar atau meningkat sebesar 9,6% dari pendapatan pada tahun 2012. Klaim yang dibayarkan pada tahun 2013 tersebut mencapai Rp 54,4 miliar. Selain itu, tingkat solvabilitas dan profitabilitas Allianz Syariah juga terus mengalami peningkatan, masing-masing sebesar 34% dan 460%.

Menurut Abdul Chalik, Manager Bisnis Allianz Life Syariah, kontribusi terbesar pada pendapatan premi bruto Allianz Life Syariah berasal dari distribusi keagenan yang jumlahnya sekitar 87%, atau sekitar Rp 542 miliar. Sementara itu, distribusi bancassurance berkontribusi sebesar Rp 65,2 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 39% dari tahun 2012.

Lebih lanjut, Chalik menyebutkan, saat ini jumlah agen Allianz Life Syariah yang telah tersertifikasi adalah sebanyak 7258 agen. Ia berharap, jumlah ini akan terus ditingkatkan. “Kami memang fokus kepada keagenan karena lebih stabil dan kontribusi keagenan ini adalah yanmg terbesar,” ujarnya menegaskan. Jumlah agen pada tahun 2013 tersebut merupakan jumlah yang mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebanyak 6927 agen.

Adapun untuk distribusi melalui bancassurance, Allianz Life Syariah bekerja sama dengan Bank Muamalat dan ANZ dan kerja sama dengan Bank Muamalat dan BNI untuk jalur DMTM (direct marketing/telemarketing).

Sementara itu, Kiswati Soeryoko, Chief Sharia & Corporate Communication Allianz Indonesia menjelaskan, pihaknya terus mengupayakan agar sosialisasi dan edukasi dapat terus dilakukan secara berkesinambungan. Dari sisi kualitas, produk dan layanan, asuransi jiwa syariah sama komprehensifnya dengan asuransi konvensional. Hal yang membedakan antara asuransi syariah dan konvensional adalah pada dana tabarru’ (dana terkumpul) pada asuransi syariah yang digunakan untuk berbagi risiko. Sementara itu, pada asuransi konvensional yang ada adalah pengalihan risiko.

“Asuransi yang menguasai 17% pangsa pasar di industri syariah ini optimis, pertumbuhan asuransi syariah masih sangat besar. “Kami optimis dapat terus meningkatkan pertumbuhan dan memenuhi target bisnis syariah yang ditargetkan OJK sebesar 30-35%. Pasarnya masih besar dan tahun ini banyak hal-hal yang baru yang dilakukan, sehingga kami optimis,” pungkas Chalik. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved