Financial Report

Ekspansi Pembiayaan Dongkrak Laba Bersih BNI Syariah Rp 603,15 Miliar

Laba bersih BNI Syariah tercatat Rp 603,15 miliar pada akhir tahun 2019, naik 44,96% dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 416,08 miliar.

Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo,, mengatakan, kenaikan laba ini didorong oleh ekspansi pembiayaan dan kenaikan dana murah yang optimal. Rasio efisiensi yang membaik dilihat dari rasio Beban Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) dan Cost to Income (CIR) yang mengalami penurunan dibanding tahun lalu.

“Perbaikan rasio efisiensi antara lain diperoleh melalui sinergi BNI Syariah dengan BNI induk dalam hal layanan, operasional perbankan, dan optimalisasi marketing communication,” ujarnya.

BNI Syariah dapat meningkatkan rasio profitabilitas ditandai dengan meningkatnya ROE (Return on Equity) secara signifikan dari 10,53% menjadi 13,54%. Sementara itu, rasio ROA (Return on Asset) juga naik dari 1,42% menjadi 1,82%.

Dari sisi bisnis, BNI Syariah pada 2019 telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp32,58 triliun, naik 15,13% dari posisi 2018 sebesar Rp28,30 triliun. Komposisi pembiayaan terbesar disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp15,33 triliun (47,1%), segmen komersial sebesar Rp8,72 triliun (26,8%), segmen kecil dan menengah sebesar Rp6,58 triliun (20,2%).

Dari sisi liabilitas, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah pada tahun 2019 mencapai Rp43,77 triliun, naik 23,31% dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp35,50 triliun. Pertumbuhan tersebut didominasi oleh peningkatan dana murah (Giro dan Tabungan) sebesar 39,47% sehingga meningkatkan rasio CASA dari 55,82% menjadi 63,13% di akhir 2019.

Pertumbuhan DPK BNI Syariah tersebut juga lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 15,23% year on year (data SPS per November 2019 BUS-UUS). Jumlah rekening juga meningkat dari tahun 2018 sebesar 3,01 juta menjadi 3,44 juta di 2019.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved