PT Intraco Penta Tbk. menargetkan penjualan kendaraan berat sebanyak 1.400 unit alat berat, naik 20% dibandingkan penjualan di 2012 yang sebanyak 1.200 unit. Untuk mencapai angka penjualan tersebut, perseroan menganggarkan US$ 20-30 juta sebagai belanja modal (capex)

Direktur Keuangan Intraco, Fred Lopez Manibong, mengatakan, capex tersebut 70% berasal dari pinjaman bank, sisanya dari kas internal.

“Capex akan dipergunakan untuk perluasan cabang dan diversifikasi usaha perseroan di sektor agribisnis dan infrastruktur,” ujar Fred Lopez.

Intraco telah merealisasikan belanja modal sekitar US$ 20 juta pada 2012. Dana belanja modal itu digunakan untuk pertambahan unit alat rental dan pembukaan cabang di Kendari, Palu, dan Luwak.

Intraco menjual alat berat seperti peralatan konstruksi Volvo, yang menduduki peringkat empat dunia di industri alat-alat konstruksi, Ingersoll-Rand yang populer di bidang konstruksi, dan aneka produk Bobcat. Selain itu perseroan juga menjual Terex crane, serta berbagai merek lainnya.

Bukan hanya menjual peralatan-peralatan konstruksi, tapi juga kebutuhan-kebutuhan lain seperti Component Rebuild Centre (CRC), persediaan suku cadang. Namun penjualan alat berat hingga saat ini masih menopang pendapatan usaha perseroan. (EVA)