Financial Report Corporate Action

Kebun Masuki Usia Produktif, Produksi CPO DSN Naik 30%

Kebun Masuki Usia Produktif, Produksi CPO DSN Naik 30%

PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSN) mencatatkan kenaikan produksi CPO menjadi 232.702 ton selama sembilan bulan sampai dengan September 2013, 30,6% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2012.

sawitPada periode yang sama pula, total volume penjualan CPO sebesar 239.481 ton, 32,1% lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2012.

Produksi Tandan Buah Segar (TBS) terus menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan total produksi TBS sampai dengan September 2013, baik dari perkebunan inti mupun plasma, sebesar 885.481 ton. Produksi TBS ini meningkat 26% dibandingkan produksi TBS sampai dengan September 2012 sebesar 702.751 ton.

“Produksi TBS meningkat disebabkan oleh area perkebunan yang memasuki usia produktif dan juga umur rata-rata tanaman,” kata Menurut Djojo Boentoro, Presiden Direktur DSN.

Per September 2013, perseroan mengelola 48.470 hektare area tanam produktif, naik dari 42.333 hektar area tanam produktif pada Desember 2012.

Program penanaman baru perseroan masih dalam target. Sampai dengan September 2013 Perseroan telah melakukan penanaman baru sebesar 5.741 hektar dari target penanaman baru sampai dengan akhir 2013 sebesar 8.000 hektar.

Penjualan bersih Perseroan tercatat sebesar Rp 2,68 triliun dalam sembilan bulan berjalan sampai September 2013, 4.5% lebih tinggi dibandingkan penjualan bersih sampai September 2012 sebesar Rp 2,56 triliun. Kontribusi penjualan dari sektor perkebunan tercatat sebesar Rp 1,6 triliun atau ekuivalen dengan 61,6% dari total penjualan bersih.

Menurut Djojo Boentoro, perseroan berhasil mengatasi dampak penurunan harga CPO pada tahun ini dengan peningkatan produksi CPO yang signifikan sehingga tingkat penjualan bersih relatif stabil.

Harga jual rata-rata CPO sepanjang sembilan bulan tahun 2013 adalah Rp 6,67 juta per ton, 9.3% lebih rendah dibandingkan harga jual rata-rata tahun 2012 sebesar Rp 7,29 juta per ton.

“Selain meningkatkan produksi CPO, kami juga berhasil menurunkan beban pokok penjualan per ton CPO dari Rp 4,7 juta per ton pada 2012 menjadi Rp 4,5 juta per ton pada 2013. Secara keseluruhan kami mampu menjaga efisiensi operasional kami di tengah penurunan harga CPO sehingga performa keuangan kami di kuartal ketiga 2013 cukup baik. Marjin laba kotor kami juga stabil pada kisaran 28%,” tambahnya.

Laba usaha sampai September 2013 tercatat sebesar Rp 391,3 miliar, 1% lebih tinggi dibandingkan laba usaha pada periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp 387,9 miliar. Marjin laba usaha sedikit turun menjadi 14,6% pada sembilan bulan tahun 2013 jika dibandingkan dengan marjin laba usaha sebesar 15,1% pada 2012.

Laba bersih perseroan sampai dengan September 2013 sebesar Rp 123,3 miliar, lebih rendah 36,5% dibandingkan perolehan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp194,1 miliar. Penurunan ini merupakan akibat dari kerugian yang kurs belum terealisasi sebesar Rp 95,2 miliar. Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar US menjadi penyebab kerugian kurs yang belum terealisasi.

Total aktiva perseroan pada 30 September 2013 sebesar Rp 5,902 triliun, 15% lebih tinggi dibandingkan total aktiva pada 31 Desember 2012 sebesar Rp 5,141 triliun. Total ekuitas per 30 September 2013 sebesar Rp 1,915 triliun, naik 36% dibandingkan total ekuitas pada periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp 1,406 triliun.

Pada segmen produk kayu, perseroan berhasil memperoleh harga jual rata-rata yang lebih tinggi untuk produk-produk Panel, Engineered Door dan Engineered Flooring. Total penjualan dari segmen produk kayu sampai dengan September 2013 menyumbangkan 38,4% terhadap total penjualan perseroan, setara dengan Rp 1 triliun.

“Harga jual rata-rata yang lebih tinggi merupakan hasil usaha perseroan yang berfokus kepada penjualan produk-produk dengan nilai tambah yang tinggi.” (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved