Financial Report Capital Market & Investment zkumparan

Kenaikan Harga Batubara Dongkrak Laba Indika Energy US$94,5 Juta

Komisaris Utama Indika Energy Agus Lasmono (paling kanan) bersama CEO Grup Indika Energy Arsjad Rasjid (kedua dari kanan) dan dewan direksi Indika Energy di Gedung Graha Mitra, Jakarta (30/1).

PT Indika Energy Tbk mencatatkan laba inti sebesar US$ 94,5 juta sepanjang tahun 2017 yang meningkat dari rugi inti US$ 43,3 juta pada 2016.

Peningkatan kinerja anak-anak perusahaan, konsolidasi Kideco Jaya Agung (Kideco) sebagai anak perusahaan, dan membaiknya harga batubara mendongkrak kinerja Indika Energy secara keseluruhan.

Indika Energy berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 1.098,8 juta, atau meningkat 41,7% dibandingkan US$ 775,2 juta pada tahun sebelumnya. Peningkatan pendapatan terutama berasal dari pendapatan Tripatra yang meningkat 26,5% dari pekerjaan engineering, procurement and construction (EPC) di beberapa proyek seperti proyek Tangguh dan penyelesaian proyek pembangunan Floating Production Unit (FPU) untuk lapangan Jangkrik. Pendapatan Petrosea juga meningkat 21,7% oleh meningkatnya kinerja di bidang kontrak pertambangan.

Direktur Utama dan CEO Grup Indika Energy, Arsjad Rasjid, mengungkapkan, tahun 2017 merupakan titik balik kinerja Indika Energy ke zona positif. “Sejalan dengan peningkatan pendapatan dan penurunan biaya, Indika Energy terus membangun bisnis sesuai strategi jangka panjangnya dan meneruskan momentum ini dengan fokus mengoptimalkan operasi Kideco dan membangun sinergi dengan anak-anak perusahaan lainnya seperti Petrosea dan Mitrabahtera Segara Sejati,” ujarnya dalam keterangan tertulis, (19/3/2018).

Pendapatan dari usaha perdagangan batubara dan beroperasinya perusahaan tambang batubara Multi Tambangjaya Utama (MUTU) secara penuh juga berdampak positif terhadap kenaikan Pendapatan Indika Energy. Selain itu, Perseroan juga mengkonsolidasi pendapatan Kideco sejak bulan Desember 2017 dengan selesainya transaksi akuisisi tambahan 45% saham Kideco sehingga Indika Energy menjadi pemegang saham mayoritas di Kideco dengan total kepemilikan 91% saham.

Laba kotor tahun 2017 meningkat 38,6% menjadi US$ 122,9 juta dibanding US$ 88,7 juta di tahun 2016. Laba usaha meningkat menjadi US$ 34,1 juta dibanding rugi usaha sebesar US$ 10,1 juta di tahun sebelumnya.

Faktor penting dalam peningkatan laba Indika Energy dikontribusikan oleh bagian laba bersih entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas yang meningkat drastis sebesar 129,0% menjadi US$ 136,2 juta yang sebagian besar dikontribusikan oleh Kideco. Sebagai perusahaan asosiasi dengan kepemilikan perseroan sebesar 46% pada Januari hingga November 2017, Kideco mencatat laba bersih sebesar US$ 272,2 juta selama 11 bulan tersebut, sebelum akhirnya menjadi anak perusahaan terkonsolidasi penuh pada Desember 2017. Sebagai hasilnya, perseroan membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 335,4 juta dibanding rugi US$ 67,6 juta di tahun 2016.

Pada 2017, terdapat beberapa hal yang bersifat non-rutin (one-off item) seperti keuntungan dari penilaian kembali investasi 46% saham Perseroan di Kideco yang dimiliki sejak tahun 2004 (41%) dan 2006 (tambahan 5%) yaitu sebesar US$ 384,2 juta, amortisasi bersih atas aset tidak berwujud terkait akuisisi tambahan saham di Kideco dan MUTU, serta kerugian bersih atas penurunan nilai aset MUTU.

Adapun pada akhir tahun 2017, posisi kas, setara kas dan aset keuangan lain perseroan mencapai US$ 729,0 juta.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved