Financial Report Corporate Action

Industri Otomotif Melemah, Pendapatan Astra Otoparts Naik 14,52%

Industri Otomotif Melemah, Pendapatan Astra Otoparts Naik 14,52%

Kendati iklim bisnis otomotif kurang bergairah, tapi kinerja perusahaan suku cadang otomotif tidak terpengaruh signifikan. Lihat saja kinerja PT Atrsa Otoparts Tbk masih mengalami peningkatan untuk pendapatan bersih sebesar 14,52% dibandingkan tahun 2013 lalu. Peningkatan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan pasar otomotif roda dua dan peningkatan pendapatan dari segmen kendaraan roda empat.

astra otopart

Tidak hanya itu, hasil dari akuisisi pada tahun 2013 yang telah memberikan kontribusi penuh pada peningkatan penjualan segmen pasar OEM juga berpengaruh pada peningkatan pendapatan.

Laba bruto (grosspProfit) tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi Rp 1,76 triliun atau naik sebesar 6,11% dibandingkan laba bruto tahun 2013 sebesar Rp 1,65 triliun. Kenaikan tersebut seiring dengan kenaikan pendapatan bersih dan juga disebabkan oleh kondisi serta kebijakan ekonomi di tahun 2014, seperti fluktuasi nilai tukar rupiah, biaya bahan baku, dan kenaikan biaya tenaga kerja yang tidak sepenuhnya dapat dibebankan kepada pelanggan.

Tidak hanya pendapatan bersih dan laba bruto yang mengalami peningkatan, beban usaha (operating expenses) juga mengalami peningkatan menjadi Rp 1,29 triliun atau naik sebesar 24,08% dibandingkan beban usaha tahun 2013 sebesar Rp 1,04 triliun.

Kenaikan beban usaha ini seiring dengan meningkatnya biaya karyawan seiring pengembangan usaha perseroan dan kenaikan upah minimun sesuai ketentuan pemerintah, serta biaya sewa untuk meningkatkan penjualan di segmen pasar suku cadang pengganti atau replacement market (REM).

Perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 871,66 miliar pada tahun 2014 yang mengalami penurunan 8,05% dibanding tahun 2013 yaitu Rp 948,01 triliun. Penurunan tersebut terutama disebabkan adanya kenaikan beban usaha dan penuruan laba bersih dari entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas, yang disebabkan oleh kondisi perekonomian dan kebijakan pemerintah yang mempengaruhi kinerja perseroan seperti fluktuasi mata uang rupiah dan biaya tenaga kerja yang meningkat.

Hamdhani Dzulkarnaen Salim, Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk mengatakan bahwa terkadang melemahnya rupiah juga membuat laba menurun. “Material manufacturing seperti baja, aluminium itu sebagian besar impor,” ungkapnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved