Financial Report

Kuartal III, Laba Coca-Cola Tumbuh 3,9 Persen

Oleh Admin
Kuartal III, Laba Coca-Cola Tumbuh 3,9 Persen

Produsen minuman ringan soft-drink terbesar di dunia, Coca-Cola Co, berhasil memperoleh kenaikan laba sebesar 3,9 persen pada kuartal III tahun 2012. Kenaikan laba tersebut utamanya didorong oleh volume penjualan yang meningkat di kawasan Eropa.

Penjualan Coca-Cola sebelumnya menurun seiring dengan terjadinya krisis utang di Eropa. Bukan hanya itu, pertumbuhan ekonomi yang melambat di China dan Brasil pun turut memengaruhi kinerja penjualan minuman bersoda itu.

Sebagai solusi, perusahaan telah menyesuaikan harga dan mengeluarkan produk-produk baru demi menggenjot penjualan. Langkah tersebut ternyata berhasil. Volume penjualan di Eropa tumbuh 1 persen. Padahal penjualan sempat turun sebesar 4 persen pada kuartal II-2012.

Dalam sebuah wawancara, Selasa (16/10/2012) waktu Atlanta, Amerika Serikat, Muhtar Kent, Chief Executive Officer Coca-Cola, pun mengatakan, sentimen konsumen dan krisis utang Eropa mungkin telah mencapai dasarnya. Tetapi, ia berkeyakinan, “Kami tidak merasa bahwa itu akan lebih buruk lagi, itu stabil.”

“Segala sesuatu tidak dalam kondisi baik, orang tidak bahagia tetapi segala sesuatu terlihat tidak akan memburuk,” ujar dia menegaskan.

Kabar baik mengenai penjualan bukan hanya didapat dari Eropa. Secara keseluruhan, tingkat penjualan global tumbuh 4 persen. Penjualan di Amerika Utara naik 2 persen. Di Thailand, penjualan minuman Coca-Cola tumbuh meyakinkan yakni 19 persen, sementara penjualan di India naik 15 persen, dan China naik 2 persen.

“Seperti kami lihat dalam enam bulan ke depan, itu masuk akal memperkirakan bahwa perlambatan ekonomi China yang sedang berlangsung mungkin akan memberikan dampak jangka pendek pada industri dan bisnis kami,” tutur Kent.

Laporan perusahaan yang berbasis di Atlanta, Amerika Serikat ini, pun menyebutkan, pendapatan bersih naik menjadi 2,31 miliar dollar AS, atau 50 sen per lembar saham, dari 2,22 miliar dollar AS, atau 48 sen per lembar saham, pada tahun sebelumnya. (Sumber: Bloomberg)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved