Financial Report zkumparan

Kuartal IV 2019, Pendapatan SCG Tumbuh 36% di Indonesia

Roongrote Rangsiyopash, President and CEO SCG (kanan) dan Thammasak Sethaudom, VP Finance and Investment and CFO SCG. (dok. SCG)

Grup konglomerasi SCG menerbitkan laporan operasional tahun 2019 beserta strategi bisnisnya dalam mentransformasi kekuatan internal untuk mengatasi disrupsi faktor eksternal tahun 2020. Strategi ini meliputi pengembangan sumber daya manusia untuk menghasilkan pergesaran model bisnis yang efektif dari perusahaan manufaktur menjadi perusahaan penyedia solusi dan jasa.

Presiden dan CEO SCG, Roongrote Rangsiyopash, mengumumkan laporan operasional tahun 2019 yang belum diaudit, dengan penurunan pendapatan penjualan sebesar 8% yoy, yang diakibatkan oleh penurunan harga bahan kimia. Secara umum, profit SCG pada tahun 2019 mencapai Rp14.410 miliar (US$ 1.031 juta).

Mengacu pada performa bisnis di area selain Thailand, SCG mencatatkan pendapatan sebesar Rp81.021 miliar (US$ 5.797 juta) yang berkontribusi sebesar 41% dari total pendapatan penjualan. Sementara, per 31 Desember 2019 total aset SCG seluruhnya berjumlah Rp292.073 miliar (US$ 21.073 juta).

Khusus untuk pasar Indonesia, pendapatan penjualan SCG kuartal IV-2019 mencapai Rp5.067 miliar (US$ 363 juta) yang menandai peningkatan sebesar 36% yoy, didominasi oleh pendapatan dari bisnis kemasan (Fajar Paper). Sedangkan untuk total tahun 2019, pendapatan penjualan Indonesia mencapai Rp15.863 miliar (US$ 1.128 juta)

Roongrote menyatakan fluktuasi yang disebabkan oleh faktor eksternal telah memberikan dampak nyata pada bisnis SCG secara global. Hasilnya, pada tahun 2020, SCG mengembangkan strategi bisnis baru yang bertujuan untuk mengatasi disrupsi sembari mempertahankan kelanjutan pertumbuhan.

“Dengan rencana transformasi bisnis ini, tiga inti bisnis perusahaan akan bergeser dari manufaktur menjadi penyedia solusi dan layanan, yang secara keseluruhan menjawab kebutuhan konsumen yang beragam. Transformasi sumber daya manusia juga merupakan salah satu kekuatan utama SCG, dimana perusahaan bervisi untuk terus menguatkan karyawannya dengan keahlian yang menjadikan para karyawan semakin memahami kebutuhan konsumen di berbagai daerah melalui penggunaan teknologi,” ujarnya.

Dalam hal investasi, SCG akan terus menghadirkan solusi, produk, dan layanan dari 3 inti bisnisnya yaitu cement-building materials, chemicals, dan packaging guna melayani konsumen dari seluruh kawasan di ASEAN. SCG memfokuskan strategi bisnisnya di Thailand, Indonesia, dan Vietnam, sebagai pasar dengan potensi yang tinggi dan pertumbuhan yang menjanjikan. Hingga hari ini, SCG memiliki total 30 perusahaan di seluruh Indonesia dan memiliki lebih dari 8.300 karyawan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved