RUPS Bank Victoria

Tahun 2014 merupakan tahun penuh tantangan bagi para pelaku bisnis, tak terkecuali di bisnis perbankan. Banyaknya kondisi khusus di Indonesia menyebabkan naik turunnya perekonomian. Namun, Bank Victoria berhasil meningkatkan total aset sebesar 11,5%, dari Rp19,2 triliun menjadi Rp 21,3 triliun per 31 Desember 2014. Peningkatan aset bank tersebut dikontribusikan oleh total kredit Bank Victoria yang mencapai Rp12,4 triliun dan total dana pihak ketiga Bank Victoria yang mencapai Rp16,2 triliun. Tahun 2014, bank swasta itu juga mencatatkan laba bersih Rp105,7 miliar.

Namun kondisi tersebut juga memberikan Bank Victoria dampak kurang baik terhadap kinerja rasio . Net interest margin (NIM) menjadi 1,9% pada tahun 2014 dibandingkan sebelumnya 2,3%. Sisi positifnya, Bank Victoria memiliki struktur permodalan yang kuat ditunjukkan dengan peningkatan KPMM (CAR) dari 17,9% menjadi 18,4% di tahun 2014. Upaya ini ditujukan untuk mendukung strategi bisnis dan rencana oengembangan kegiatan usaha di tahun mendatang.

Di tahun 2014, Bank Victoria dipilih menjadi salah satu perbankan dalam perhitungan indeks Infobank 15 dan dipercaya oleh Bank Indonesia untuk menjadi bank kontributor Jakarta Interbank Offering Rate (JIBOR) untuk mata uang Rupiah periode tahun 2014.

Penghargaan lain yang diraih bank Victoria selama tahun 2014 antara lain adalah predikat sangat bagus oleh Infobank Award untuk kinerja keuangan tahun 2013, Peringkat 8 Kategori Private keuangan listed, penghargaan laporan tahunan (ARA) 2013, Bank pertumbuhan bisnis terekspansif, Gold Champion of WOWO Brand 2014 dan Anugrah Perbankan Indonesia tahun 2014.

Investasi tahun 2015 akan banyak diarahkan untuk memperkuat mobile dan internet banking, mengingat kultur masyarakat saat ini lebih cenderung menggunakan uang secara digital daripada cash. Di kuartal 1 tahun 2015, Bank Victoria mengalami penurunan sebanyak 4 persen, namun menjelang tutup kuartal 1, kembali menguat sehingga laba dapat dikatakan landai. Di akhir tahun 2015, Bank Victoria menargetkan pertumbuhan bisnis sebesar 13-15 % dibandingkan tahun 2014. (EVA)