Financial Report

Laba Bersih Sektor Infrastruktur Grup Astra Turun

Laba Bersih Sektor Infrastruktur Grup Astra Turun

Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra International Tbk (tengah) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2017 di Jakarta.

Kinerja sektor infrastruktur dan logistik PT Astra International Tbk mengalami sedikit penurunan laba bersih pada kuartal-I 2017 sebesar 3% menjadi Rp 67 miliar dari Rp 69 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Penurunan ini disebabkan oleh kerugian awal dari dimulainya ruas jalan tol Cikopo-Palimanan serta pendapatan yang lebih rendah dari bisnis penyedia air bersih,” ujar Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra International Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2017 di Jakarta, (20/4).

PT Marga Mandala Sakti (MMS), operator jalan tol yang mengoperasikan jalur Tangerang-Merak sepanjang 72 km, yang 79,3% sahamnya dimiliki Grup Astra mencatat peningkatan volume trafik kendaraan sebesar 5% menjadi 12 juta kendaraan. Pembangunan konstruksi ruas jalan tol Jombang-Mojokerto sepanjang 41km, yang seluruhnya milik Grup Astra dan telah mulai beroperasi sepanjang 20 km, terus berlanjut. Ruas jalan tol Semarang-Solo sepanjang 73km, yang 25% sahamnya dimiliki Grup Astra telah mulai beroperasi sepanjang 23km.

Pada Januari 2017, Astra menuntaskan akuisisi awal kepemilikan 40% atas PT Baskhara Utama Sedaya (BUS), pemilik 45% saham operator ruas jalan tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116km, dan selanjutnya telah menyetujui untuk mengakuisisi sisa kepemilikan sebesar 60% di BUS. Berikut dengan kepemilikan 40% dari ruas jalan tol Kunciran-Serpong sepanjang 11km dan kepemilikan 25% dari ruas jalan tol Serpong-Balaraja sepanjang 40km, dimana keduanya merupakan proyek greenfield, total kepemilikan jalan tol Grup secara keseluruhan menjadi 353km.

PAM Lyonnaise Jaya, perusahaan penyedia air bersih yang melayani wilayah barat Jakarta mencatat penurunan penjualan volume air bersih sebesar 2% menjadi 38 juta meter kubik.

Adapun PT Serasi Autoraya (SERA) mengalami kenaikan laba bersih sebesar 82% menjadi Rp40 miliar, disebabkan oleh kenaikan marjin kontrak sewa mobil dan bisnis logistik, meskipun terjadi penurunan sebesar 2% atas jumlah kontrak sewa kendaraan di bisnis rental kendaraan.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved