Financial Report Capital Market & Investment zkumparan

Laba WIKA Terbesar Sepanjang Sejarah Rp1,2 Triliun

Menutup tahun buku 2017, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA membukukan laba Rp1,2 triliun. Capaian tersebut mencatatkan rekor baru laba perusahaan konstruksi itu sepanjang sejarahnya.

Kinerja keuangan yang positif tersebut didukung oleh penjualan tahun 2017 mencapai Rp26,18 triliun atau meningkat 67,06% dibandingkan dengan penjualan tahun 2016. Bintang Perbowo, Direktur WIKA, menjelaskan, “Sejak tahun 2016 kami sudah menembus bahkan melampaui besaran laba Rp1 triliun. Pencapaian laba tahun 2017 ini hampir 2 kali lipat dari laba tahun 2015 yang sekitar Rp675 miliar dan melonjak signifikan dari laba tahun 2016 sebesar Rp1,06 triliun.”

Bintang melanjutkan, untuk meningkatkan kinerja di tahun 2018, perseroan menganggarkan capital expenditure sebesar Rp12,05 triliun dengan rincian 58,7% untuk penyertaan modal, 36,3% untuk pengembangan usaha, dan 5% akan dipergunakan untuk investasi aset tetap.

“Sejalan dengan performa positif yang dicapai, WIKA berhasil memperoleh kontrak baru sebesar Rp10,45 triliun hingga minggu kedua Maret 2018. Sektor infrastruktur menyumbangkan kontrak terbesar senilai Rp7,55 triliun. Perolehan kontrak baru di sektor industri mencapai Rp2,05 triliun, sektor energi dan industrial plant menyumbang kontrak sebesar Rp662 miliar, sementara perolehan kontrak di sektor realty dan properti mencapai Rp196 miliar,” ujar Bintang.

Saat dikonfirmasi, Direktur Keuangan WIKA, A.N.S. Kosasih, menyampaikan, kontribusi penjualan terbesar datang dari sektor infrastruktur dan bangunan gedung sebesar 62,25%. Sektor industri penunjang infrastruktur berkontribusi sebesar 17,92%, sektor energi dan industrial plant sebesar 14,41%, serta sektor realty dan properti berkontribusi sebesar 5,41%. “Bukan hanya laba yang kita bukukan terbesar sepanjang sejarah WIKA, kesehatan keuangan WIKA pun mencapai yang terbaik sepanjang sejarah,” tambahnya.

Posisi kas dan setara kas WIKA juga mencapai posisi tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp11,25 triliun. Posisi utang berbunga sebesar Rp9,01 triliun dan total ekuitas sebesar Rp14,63 triliun menghasilkan rasio utang gross gearing dan net gearing masing-masing hanya 0,62 kali dan -0,15 kali. Hal itu menunjukkan bahwa WIKA sangat sehat secara keuangan dan memiliki kemampuan finansial yang sangat tinggi untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat dan ditargetkan pemerintah.

Pada 2017, WIKA juga berhasil membukukan arus kas operasi positif sebesar Rp1,87 triliun atau meningkat sebesar 233,62% dibandingkan tahun 2016. Salah satu yang tertinggi dan terbaik di industri konstruksi tanah air di mana banyak perusahaan konstruksi membukukan arus kas operasional negatif.” tandas Kosasih.

Menurut Bintang, kebahagiaan dan kebanggaan WIKA dengan pencapaian yang mencatatkan rekor sejarah ini dirayakan bersama oleh seluruh keluarga besar WIKA dalam acara family gathering HUT ke-58 WIKA beberapa hari lalu bertema “Dream, Believe, Achieve”. “Tema ulang tahun ini mencerminkan bagaimana keyakinan dan optimisme untuk mengungkapkan rasa cinta melalui mimpi WIKA yang dijabarkan dalam visi untuk menjadi perusahaan EPC dan investasi terbaik di Asia Tenggara. Mewujudkan dream dengan believe, yakni keyakinan bahwa WIKA akan selalu mampu menjawab tantangan mimpi dengan aksi nyata.

Bintang menjelaskan , hingga 2018, kontrak baru yang didapatkan perseroan tumbuh hampir 4 kali lipat lebih tinggi dibandingkan periode yang sama 10 tahun lalu. Setali tiga uang dengan itu, order book perseroan pun tumbuh 6,5 kali lebih besar. “Dalam 10 tahun terakhir ini, di mana banyak perusahaan tidak mampu bertumbuh bahkan terpaksa gulung tikar, omzet penjualan WIKA tumbuh pesat hingga 30 kali lipat, laba bersih dan aset WIKA masing-masing melonjak hingga 7 kali lipat, dan ekuitas WIKA tumbuh besar hingga 10 kali lipat. Saya percaya di masa mendatang dengan sistem yang sudah diterapkan sesuai motto WIKA yaitu ACE – Agility, Caring and Excellence – WIKA akan tumbuh semakin besar, pesat, kuat dan sehat,” jelasnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved