Financial Report Corporate Action

Lakukan Transformasi, Danamon Targetkan Kredit Tumbuh 15%

Lakukan Transformasi, Danamon Targetkan Kredit Tumbuh 15%

Mengucurkan dana untuk melakukan transformasi sebesar Rp305 miliar pada tahun 2014, PT Bank Danamon Indonesia, Tbk menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit dan dana pihak ketiga (DPK) dapat tumbuh 15% di tahun 2015. Pada tahun 2014, kredit usaha mikro Danamon Simpan Pinjam (DSP) tercatat berada pada Rp 19 triliun. Sementara itu, jumlah kredit untuk segmen usaha kecil dan menengah (UKM) mencapai Rp20 triliun, segmen komersial mencapai Rp 15 triliun dan segmen korporasi mencapai Rp17,5 triliun. Di sisi lain, pembiyaan perdagangan atau trade finance Danamon membukukan pertumbuhan sebesar 26% menjadi Rp24,8 triliun.

Paparan Kinerja Danamon 2014

“Secara total, penyaluran kredit kami di tahun 2014 mencapai Rp139 triliun, tumbuh 3% dibandingkan periode yang sama pada 2013. Untuk kredit Danamon di segmen usaha mikro, kecil, dan menengah berkontribusi sebesar 28% dari seluruh kredit Danamon. Tahun ini kami menargetkan kredit untuk UKM tumbuh 18% dan trade finance 20%,” Jelas Vera Eve Lim, Chief Financial Officer dan Direktur PT Bank Danamon Indonesia, Tbk.

Senada pertumbuhan kredit yang agak melambat, laba bersih setelah pajak Danamon mengalami penurunan. Laba bersih setelah pajak Danamon pada 2014 tercatat Rp2,6 triliun menurun dibandingkan 2013 dengan laba bersih setelah pajak Rp 4 triliun. Penurunan ini disebabkan karena adanya anggaran untuuk restrukrisasi dan masih adanya komisi sebesar Rp714 miliar yang belum dibukukan.

“Laba bersih kami di 2014 cenderung menurun dan ini disebabkan oleh dua hal. Pertama, adanya biaya untuk restrukturisasi sebesar Rp305 miliar karena ada transformasi. Kedua, adanya komisi asuransi dari Adira Finance sebesar Rp724 miliar yang belum kami bukukan seluruhnya tahun 2014. Itu akan dibukukan secara bertahap pada 2015 dan 2016,” tambah Vera.

Terkait tranformasi tersebut, Danamon bertekad meningkatkan mutu pelayanan kepada nasabah dan menggabungkan beberapa proses agar lebih ringkas sehingga berdampak pada kinerja Danamon yang lebih baik. Transformasi ini diharapakan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivtas Danamon. Tahun 2015, Danamon mulai dapat memetik hasil transformasi yang dilakukan dan yakin tahun 2015 akan lebih stabil.

”Secara keseluruhan tahun ini akan lebih stabil. Yang tidak kalah penting dilakukan Danamon di awal tahun 2014 adalah kami sedang fokus dengan tranformasi. Transformasi ini bagaimana meningkatkan mutu pelayanan kami kepada nasabah, disamping meningkatkan proses agar dipercepat dan lebih ringkas, proses trasformasi akan berdampak kinerja Danamon di tahun 2015,” jelas Vera.

Sedangkan kontribusi dari Adira Finance terhadap fee based income Danamon sebesar 25%, dimana hampir 70% nya ditopang oleh pertumbuhan kredit. Besaran fee based income ini jika dibandingkan dengan total aset mendekati 3%. Sedangkan peningkatan polis asuransi dari Adira sendiri meningkat 17%. Pada unit syariah, aset Danamon mendekati angka Rp3 triliun. Dengan peningkatan kredit sebesar 53% dibandingka tahun lalu dengan besar Rp2,3 triliun.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih lamban tahun 2014, di mana harga minyak dan harga komoditas lainnya menurun serta naiknya harga BBM dan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 7,75%. Kondisi-kondisi ini berdampak pada industri perbankan yang mengalami pelambatan pertumbuhan kredit dan juga keniakan suku bunga, sehingga memberikan tantangan bagi industri perbankan dalam meneruskan tingkat profitabilitas pada level yang memuaskan.

“Dengan latar belakanga ini, Danamon, menjaga landasan yang kuat untuk pertumbuhan ke depannya dengan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga yang sehat dan permodalan yang cukup,” jelas Henry Ho, Direktur Utama Danamon. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved