Financial Report zkumparan

Mandiri Syariah Targetkan Pembiayaan Tumbuh 12% Tahun 2018

Mandiri Syariah Targetkan Pembiayaan Tumbuh 12% Tahun 2018
Manajemen Mandiri Syariah

PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) membukukan laba bersih Rp605 miliar atau naik 65% dari tahun 2017 sebesar Rp 365 miliar.

Direktur Utama Mandiri Syariah, Toni EB Subari, mengatakan, catatan kinerja positif tersebut didorong oleh segmen ritel dan pengembangan transaction banking melalui digital. Sehingga peningkatan laba juga ditopang dari fee based income (FBI) yang meningkat 19,4% semula dari Rp943 miliar pada 2017 menjadi Rp1,13 triliun per akhir 2018. FBI prseroan bersumber dari jasa transaksi dan lainnya. “Ditahun ini kami ada pengembangan mobile banking, QR Pay, ziswaf online dan chatbot Aisyah,” jelasnya dalam rilis hari ini (11/3/2019).

Direktur Finance and Strategy Mandiri Syariah, Ade Cahyo Nugroho, mengatakan, pihaknya akan tetap fokus pada penghimpunan dana murah dan melanjutkan fitur-fitur digital bank untuk meningkatkan transaksi. ‘’Kami paham dunia keuangan sudah berubah dengan hadirnya fintech,’’ kata dia. Oleh karena itu bank harus berbenah dengan menyediakan fitur yang sesuai kebutuhan nasabah,” ujarnya.

Selain dari FBI, sumber laba perusahaan adalah pertumbuhan pendapatan margin bagi hasil bersih yang meningkat Rp402 miliar atau secara tahunan tumbuh 5,52% menjadi Rp7,69 triliun per akhir 2018. Pendapatan margin bagi hasil bersih Perseroan pada tahun 2017 sebesar Rp7,29 triliun. Pertumbuhan margin bagi hasil bersih tersebut didorong oleh pertumbuhan dan perbaikan kualitas pembiayaan.

Selama tahun 2018 indikator bisnis perusahaan seperti pertumbuhan aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), pembiayaan baik.‘’Tahun ini dengan total asset mencapai Rp98,34 triliun Mandiri Syariah sudah naik ke peringkat 15 di Indonesia. Kami sudah masuk 15 bank besar,’’ ujarnya.

Dibandingkan aset 2017 sebesar Rp87,94 triliun, kenaikan aset bank ini sebesar 11,83% (yoy). Peningkatan aset didorong oleh DPK yang tumbuh 12,30 % (yoy) dari Rp77,90 triliun per Desember 2017 menjadi Rp87,47 triliun pada Desember 2018.

Komposisi low cost fund Rp44,46 triliun, tumbuh 10,16% (yoy) atau porsinya 50,82% dari total DPK yang berhasil dihimpun. Dengan penambahan 759 ribu rekening baru, total rekening nasabah Mandiri Syariah per Desember 2018 menjadi 7,99 juta rekening.

Sementara dari sisi pembiayaan, sampai dengan akhir tahun 2018 Mandiri Syariah telah menyalurkan sebesar Rp67,75 triliun atau tumbuh 11,63% dibanding Rp60,69 triliun pada akhir 2017. Penumbuhan pembiayaan tersebut diiringi dengan perbaikan kualitas yang tercermin dari penurunan NPF nett turun dari 2,71% menjadi 1,56%.

Pembiayaan segmen ritel tumbuh15,49% semula Rp34,59 triliun per akhir 2017 menjadi Rp39,95 triliun per akhir 2018. Adapun pembiayaan segmen wholesale (korporat dan komersial) tumbuh 6,5 persen (year on year) semula Rp26,1 triliun pada akhir 2017 menjadi Rp27,79 triliun pada akhir 2018.

Di tahun 2019, Tony menargetkan pertumbuhan bisnis di pembiayaan sekitar 11-12%, DPK tumbuh 10-11%. “ Laba kami masih optimistis meningkat 50-60% di tahun ini,” ungkapnya. Tahun 2019, Mandiri Syariah akan terus berinovasi dari sisi pengembangan digital dengan belanja modal IT totalnya Rp 270 miliar.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved