Financial Report Capital Market & Investment

Merck Raih Pertumbuhan Penjualan Rp 1,03 Triliun di 2016

Merck Raih Pertumbuhan Penjualan Rp 1,03 Triliun di 2016

Perusahaan farmasi asal Jerman, PT Merck Tbk, berhasil meraih kinerja positif sepanjang tahun 2016 dengan membukukan penjualan sebesar Rp 1,03 triliun atau tumbuh 5,2% dari Rp 983,4 miliar pada 2015. Laba bersih Merck juga meningkat 7,92% menjadi Rp 153,84 miliar dari Rp142,54 miliar pada tahun sebelumnya.

Jajaran direksi PT Merck Tbk dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan & paparan publik di Kantor Merck, Jakarta, (12/4).

Martin Feulner, Presiden Direktur PT Merck Tbk., menyebutkan, “Merck akan tetap konsisten dalam memberikan produk berkualitas, salah satunya melalui investasi yang konsisten dan optimal untuk peningkatan kapasitas produksi tablet dan kapsul hingga 35% serta sejumlah pembaharuan infrastruktur pabrik yang berjalan sejak 2015 hingga 2018.”

Proyek ekspansi kapasitas Merck menghabiskan total Rp49 miliar investasi pada tahun 2016 untuk perbaikan pabrik demi meningkatkan kapasitas produksi tablet dan kapsul hingga 35%, serta untuk sejumlah pembaharuan infrastruktur pabrik. Kapasitas tambahan ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor baru Merck.

Produksi pabrik tahun 2016 naik sebesar 4% dari target 730 juta tablet dan kapsul menjadi 757 juta, sementara optimalisasi produksi meningkat dari 82% di 2015 menjadi 90%. Saat ini fasilitas Divisi Plant Merck telah dilengkapi dengan tiga mesin baru untuk mendukung lini produksi yang ada, yaitu mesin blister dan pelapis gula, serta pengaduk akhir. Investasi lebih lanjut hingga 2018 akan menambah mesin-mesin baru yang melengkapi pabrik.

Pabrik Merck di Indonesia telah menjadi pusat produksi (manufacturing hub) untuk Asia Tenggara, dan dengan penambahan kapasitas produksi diperkirakan akan mencapai lebih dari dua miliar tablet dan kapsul pada 2018.

Pada tahun 2016, Merck telah mengekspor produknya ke Asia Tenggara, Panama, Yunani, Turki dan Sri Lanka sebagai tujuan baru ekspor selain negara di kawasan Asia Tenggara. Selain itu, Merck saat ini sedang dalam proses menembus pasar Timur Tengah serta beberapa negara Afrika, dimana inisiatif ekspor akan dieksekusi pada tahun ini. Pasar ekspor tahun ini berkontribusi 37% dari total volume penjualan Merck, sementara 63% masih didominasi oleh pasar lokal.

Adapun penjualan bisnis obat resep (Biopharma) Merck tumbuh 18,6% di saat pasar hanya tumbuh 5,4%. Pertumbuhan ini telah memungkinkan Biopharma berkontribusi hingga 42% terhadap penjualan perusahaan. Sementara bisnis obat bebas (consumer health) Merck berhasil tumbuh 13,5% di tengah pasar yang kompetitif dan berkontribusi hingga 49% terhadap penjualan perusahaan.

Merck melanjutkan pendekatan Public Private Partnership guna meningkatkan kesadaran masyarakat, pasien dan praktisi kesehatan terhadap berbagai penyakit. Upaya proaktif ini berhasil meningkatkan penjualan secara signifikan, misalnya produk untuk tiroid yang meningkat hingga 30% dan untuk infertilitias yang meningkat hingga 40%. Keikutsertaan Biopharma dalam program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) berkontribusi sebesar 20% dari total penjualan Biopharma.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved