Financial Report Corporate Action

Pembiayaan dan DPK Meningkat, Aset Bank Panin Syariah Capai Rp4 Triliun

Pembiayaan dan DPK Meningkat, Aset Bank Panin Syariah Capai Rp4 Triliun

PT Bank Panin Syariah Tbk sampai akhir 2013, berhasil meningkatkan asetnya 89,33% menjadi Rp4,05 triliun, dari Rp2,14 triliun pada akhir 2012. Hal ini ditopang dengan pembiayaan yang tumbuh 71,3% dari Rp1,52 triliun di akhir 2012 menjadi Rp2,59 troliun di akhir 2013; lalu dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp2,87 triliun pada akhir tahun lalu, naik 134,63%, dari Rp1,22 triliun di akhir 2012.

Bank Panin Syariah

“Kami menyasar para nasabah induk kami, PT Bank Panin Tbk, terlebih dulu untuk meningkatkan dana pihak ketiga. Karena pastinya ada nasabah yang ingin berpindah dari konvensional ke syariah. Kalau untuk pembiayaan, kami lebih banyak menyalurkan ke UMKM,” kata Deny Hendrawati, Direktur Utama PT Bank Panin Syariah Tbk.

Anak usaha Bank Panin yang sudah spin off dari Unit Usaha Syariah (UUS) sejak 2010 ini juga berhasil membukukan pendapatan pengelolaan dana sebesar Rp273,81 miliar, atau meningkat 87,10% dibandingkan tahun 2012. Sedangkan beban operasional senilai Rp254,68 miliar, dan laba bersih setelah pajak tercatat Rp21,3 miliar.

Bank Panin Syariah adalah bank syariah pertama yang go public. Mereka melakukan Initial Public Offering (IPO) pada Januari 2014, dan pada kesempatan itu telah menerbitkan dan mencatatkan sejumlah 4.750.000.000 saham baru di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Dengan kami go public, modal ditempatkan dan disetor penuh meningkat sebesar Rp475 miliar menjadi Rp975 miliar. Jadi rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) kami masih cukup tinggi yaitu 20,83%. Kami juga masih mendapatkan suntikan modal dari induk dan pemegang saham lainnya (Dubai Islamic Bank),” ujarnya.

Pemegang saham Bank Panin Syariah memang memutuskan untuk meningkatkan modal dasar perseroan pada tahun ini sebesar Rp1,9 triliun agar menjadi Rp3,9 triliun, dari posisi akhir 2013 yang sebesar Rp2 triliun. Perseroan berencana naik kelas dari kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) I menjadi BUKU II pada akhir bulan ini.

“Seluruh pemegang saham menyepakati penambahan modal dasar Rp2 triliun menjadi Rp 3,9 triliun. Akhir Juni ini insya Allah kami akan masuk kategori bank BUKU II,” tuturnya.

Untuk rasio keuangan yang lainnya, ekuitas perseroan per akhir Desember 2013 sebesar Rp525,99 miliar, tumbuh 6,98%, dari Rp491,66 miliar di akhir Desember 2012. Lalu, Bagi Hasil Bersih (NIM) senilai Rp119,41 miliar, naik 28,69%, dari periode sama di tahun lalu yang sebesar Rp92,80 miliar. Sementara, sampai akhir tahun lalu, Return on Asset (ROA) 1,03%, Return on Equity (ROE) 4,44%, Financing to Deposit Ratio (FDR) 90,40%, dan NPF Nett 0,77%. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved