Financial Report Corporate Action

Permintaan Kredit Danamon Menurun, Sektor lain tetap meningkat

RUPS Danamon (foto:Rizky)

RUPS Danamon (foto:Rizky)

Lesunya perekonomian nasional berdampak buruk bagi penyaluran kredit Bank Danamon. Bank swasta ini mengaku mengalami penurunan di sektor permintaan kredit sebesar 3% menjadi Rp 136,3 triliun. Hal ini diungkapkan Danamon melalui RUPS Semester 1 tahun 2015. Meski demikian, Danamon tetap mendapatkan laba bersih setelah pajak per tahun 2015 sebesat 1,25 triliun.

Sng Seow Wah, Direktur Utama Bank Danamonm, menjelaskan, penurunan kredit tersebut adalah dampak dari kondisi ekonomi yang melambat sehingga menyebabkan turunnya permintaan kredit di beberapa sektor antara lain di kredit mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) menurun 15% dengan angka Rp17,4 trilyun, Adira Finance menurun 5% menjadi Rp48,6 triliun dan segmen perbankan koorporasi menurun 5% menjadi Rp17,7 triliun.

Meski Danamon mengalami penurunan di ketiga sektor tersebut, sektor lain cukup mengalami pertumbuhan. Kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) mencatatkan pertumbuhan sebanyak 7% menjadi Rp 21,6 triliun. Sedangkan kredit ke segmen ritel termasuk KPR tumbuh 16% sebanyak Rp 11,4 triliun. Lalu segmen syariah menguat 46% yakni Rp 2,8 triliun. Kredit di segmen perbankan komersial stagnan yakni Rp 14,9 triliun.

Di sisi lain, Danamon mengalami peningkatan di sektor pendanaan. Giro dan tabungan (CASA) tumbuh sebesar 13% menjadi Rp 55,2 triliun dari Rp 48,8 triliun pada periode sama di tahun lalu. Danamon membukukan pertumbuhan giro yang solid sebsar 20% menjadi Rp 23,4 triliun. Sementara tabungan tumbuh menjadi Rp 31,8 triliun. Hal ini mengakibatkan CASA Danamon mengalami peningkatan menjadi 46% dari total dana pihak ketiga. Deposito mengalami kenaikan sebsar 7% yakni Rp65,9 triliun dibandingkan tahun lalu. Total pendanaan Danamon secara keseluruhan tumbuh menjadi Rp 147,4 triliun.

Untuk rasio kredit bermasalah, mengalami kenaikan menjadi 2,9%. Namun hal ini bukanlah sesuatu yang bermasalah karena masih berada di bawah rasio yang diperbolehkan yakni sebanyak 5%. Melihat Hal ini, Seow Wah menyatakan bahwa pihkanya akan terus berusaha meningkatkan kualitas aset melalui penerapa prosedur pengelolaan risiko.

Danamon terus menjaga neraca keuangan yang likuid dengan rasio kredit terhadap dan pihak ketiga yang sehat sebesar 89,6%. Rasio kredit terhadap total pendanaan berada pada posisi 83,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Rasio kecukupan modal Danamon konsolidasi sebesar 18,5%, sementara CAR standalone berada pada 19,6%.

“Dengan neraca keuangan sehat yang didukung oleh permodalan yang kuat serta tingkat kualitas yang tinggi, Danamon berada di posisi yang baik untu tumbuh kedepannya,” ujar Seow Wah. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved