Financial Report

Ramayana Targetkan Laba Bersih Rp650-700 Miliar

Ramayana Targetkan Laba Bersih Rp650-700 Miliar
(Kanan-kiri) : Direktur Keuangan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, Suryanto dan Corporate Secretary PT Ramayana Lestari Santosa Tbk, Setyadi Surya disela-sela RUPS PT Ramayana Lestari Sentosa Tahun Buku 2018.

Ketatnya persaingan bisnis ritel tidak mengendurkan semangat PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. untuk memasang target pendapatan tahun ini sekitar Rp 8,9 triliun. Sedangkan laba bersih tahun ini ditargetkan sekitar Rp650 miliar-700 miliar atau naik 10% dibanding tahun sebelumnya.

Menurut Suryanto, Direktur Keuangan Ramayana Lestari Sentosa, hingga Semester I tahun ini ditargetkan penjualan akan capai Rp 5,3 triliun. “Saat ini sekitar Rp 3-4 triliun,” katanya disela-sela Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) tahun buku 2018.

Diakui Suryanto, tahun 2018 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk..Namun demikian Ramayana masih mencatat kenaikan pendapatan sebesar 2,1% dari Rp 5,6 triliun pada tahun 2017 menjadi Rp 5,7 triliun pada tahun 2018. “Kontribusi pendapatan terbesar selama tahun 2018 diperoleh pada kuartal ke-2, di mana terdapat penjualan musim Lebaran,” katanya.

Sedangkan dari sisi laba kotor, Ramayana membukukan sekitar Rp 2,5 triliun, naik 13,3% dari Rp 2,2 trilyun di tahun 2017. Marjin laba kotor tahun 2018 sebesar 29,4%, naik dibandingkan marjin laba kotor tahun 2017 yang sebesar 27,2%.

Ia menambahkan laba operasi yang dicapai pada tahun 2018 sebesar Rp 606,9 miliar atau mencerminkan margin laba operasi sebesar 7,1%. Jumlah ini 61,1% lebih tinggi dari laba operasi pada tahun 2017 sebesar Rp 376,8 miliar.

Hingga kuartal I, Ramayana mencatat pendapatan Rp 1,54 triliun atau naik 1,6% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 1,52 triliun. Ia optimis target pendapatan tahun ini akan bisa tercapai, apalagi di semester II, Ramayana akan melakukan ekspansi 4 gerai Ramayana. Untuk menunjang ekspansi tersebut, manajemen Ramayana mengalokasikan dana belanja modal sekitar Rp 300-400 miliar. Seluruh dana berasal dari kas internal untuk ekspansi gerai, renovasi gerai dan transformasi gerai menjadi Ramayana Prime.

Sedangkan laba bersih pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 44,4% menjadi Rp 587,1 miliar dari Rp 406,6 miliar di tahun 2017. Hal inidisebabkan karena meningkatnya penjualan terutama di department store dan meningkatnya marjin laba kotor, selain itu, Ramayana berhasil menekan biaya-biaya operasional.

Diakui Suryanto, kontribusi penjualan terbesar berasal dari momentum Ramadan dan lebaran sekitar Rp 3,2 triliun (35%), back to school Rp 567 miliar (6,5 %) serta Natal dan Tahun Baru sekitar Rp 900 miliar (10%).

Hasil RUPS menyetujui, Ramayana akan memberikan imbal hasil yang baik bagi pemegang saham. Tahun ini, perusahaan membagikan dividen Rp 337,1 miliar atau 57,4% dari laba bersih tahun lalu.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved