Financial Report Corporate Action

Strategi Skybee Memperbaiki Kinerja 2014

Strategi Skybee Memperbaiki Kinerja 2014

Tahun 2014 tampaknya akan menjadi tahun penuh kerja keras untuk PT Skybee Tbk karena berdasarkan laporan kinerja keuangan yang disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Desember 2013 lalu pendapatan perusahaan ini menurun 21 % dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2012, pendapatannya Rp 1,72 miliar sedangkan tahun 2013 hanya mencapai Rp 1,35 miliar.

Bahkan jika dibandingkan dengan tahun 2011 pun pencapaian tahun 2013 masih lebih rendah. Pada 2011, pendapatan netto Skybee mecapai Rp 1,4 miliar. Demikian juga dengan laba bersih tercatat menurun.

Pada 2013 laba bersih emiten yang bergerak di bidang teknologi media dan telekomunikasi itu hanya mencapai Rp 12,75 miliar menurun dari tahun 2012 yang mencapai Rp 25,49 miliar.

Menurut Direktur PT Skybee Tbk, Meiliana Widjaja, penyebab penurunan pendapatan adalah menurunnya kontribusi dari beberapa anak usaha Skybeek. “Tahun 2013 menurut kami adalah tahun penuh tantangan,” ungkapnya. Pihaknya belum bisa memberikan informasi lengkap mengenai penurunan profit dari tiga anak usahanya yakni PT Intouch Innovate Indonesia, PT Sinergitama Komindo dan PT Kaswal Dinamika Indonesia.

Selain itu, penurunan performa Skybee juga dipengaruhi oleh dilepasnya dua anak usahanya yakni PT Numedia Global pada akhir 2012 dan PT Sky Sab Indonesia pada awal 2014 lalu. “Kami memang memutuskan untuk melakukan divestasi pada anak usaha yang kontribusinya kurang , hal ini juga untuk mengurangi beban usaha,” jelas Meiliana.

“Ke depan kami akan menjalankan sejumlah opsi seperti akuisisi, bermitra atau membangun bisnis baru untuk mempertahan posisi sebagai pemain TMT,” lanjutnya.

Mengacu pada kinerja keuangan yang menurun, maka menurut Meiliana tahun 2014 ini pihaknya belum memutuskan besaran jumlah capital expenditure mereka. Tak hanya itu, pada tahun 2014 ini Skybee juga memutuskan tidak membagikan dividen perseroan. “Manajemen masih membutuhkan waktu untuk merumuskan hal tersebut (capex),” jelas Meiliana.

Meski demikian, menurut Meiliana pihaknya tetap optimis pasalnya untuk tahun 2014 ini sudah ada tiga proyek yang masih dan akan berjalan. Ketiganya yaitu, proyek Lottemart Digital Gift Vouchers yang sudah berjalan sejak Juni 2013. Sistem digital ini meningkatkan kemudahan operasional dan meningkatkan faktor keamanan karena menggunakan digital voucher yang hanya akan diaktivasi saat dijual dan aman saat voucher dalam transit ataupun saat disimpan di gudang.

Proyek kedua adalah kerja sama dengan produsen smartphone Samsung dengan menyediakan aplikasi Samsung Galaxy gift. Proyek tersebut sduah berjalan sejak Agustus 2013.

Berikutnya, proyek ketiga yakni kerja sama dengan Guvera, untuk menyediakan layanan streaming musik Guvera di Indonesia yang akan mulai berjalan pada 2014 ini.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved