Pengelola supermarket Ranch Market dan Farmers Market PT Supra Boga Lestari Tbk, tahun ini kian ekpansif. Rencananya, akan membuka delapan toko baru, yakni tujuh Farmers Market di Jakarta, Sawangan, Pekanbaru, dan Ambon. Serta The Gourmet by Ranch Market di Surabaya yang memadukan konsep supermarket dengan F&B.

Hingga kuartal I-2019, PT Supra Boga Lestari, sudah membuka satu gerai Farmers Market di Pekanbaru dan The Gourmet by Ranch Market di Surabaya. Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan tersebut sekitar Rp 24 miliar. Sedangkan total toko yang dimiliki Supra Boga Lestari hingga akhir tahun lalu sekitar 37 toko (15 toko Ranch Market dan 22 Farmers Market).

“Kami menyiapkan investasi sekitar Rp 75 miliar dari dari kas internal untuk membangun delapan toko, renovasi tiga toko, serta pengembangan sistem IT. Diperkirakan investasi satu toko sekitar Rp 6-8 miliar,” kata Meshvara Kanjaya, Direktur Utama PT Supra Boga Lestari Tbk. disela-sela Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Public Expose, Jakarta.

Menurut Suryawanti, Direktur Keuangan PT Supra Boga Lesrtari, hingga kuartal I 2019, perseroan telah membukukan penjualan sebesar Rp 588 miliar atau meningkat 2,73% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sekitar Rp 571,69 miliar. Sedangkan laba bersih yang dibukukan sekitar Rp 9 miliar.

PT Supra Boga Lestari Tbk berhasil membukukan pendapatan bersih konsolidasian sebesar Rp 2,36 triliun, meningkat 7,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersih konsolidasi meningkat 32,6% menjadi Rp 49,9 miliar di tahun 2018 dari Rp 37,7miliar di tahun 2017.

Tahun ini Supra Boga Lestari menargetkan pendapatan Rp 2,5 triliun atau tumbuh 6% dari 2018 sebesar 2,36 triiun. Kontribusi pendapatan dari ranch market sebesar 41,5 %, sedangkan sisanya 58,5% berasal dari Farmer Market. Sedangkan dari laba bersih diharapkan tembus Rp 52 miliar atau naik 4 persen dari 2018 sebesar 37,7 miliar.

RUPST juga menyepakati perseoran akan melakukan pembagian dividen tunai kepada pemegang sahamnya dengan nilai total seluruhnya Rp 10,9 miliar atau sebesar Rp 7 setiap saham untuk nilai buku tahun 2018.

.