Financial Report Corporate Action

Tahun 2013, Omset Indonesia Digital Network Ditargetkan Rp 400 Miliar

Tahun 2013, Omset Indonesia Digital Network Ditargetkan Rp 400 Miliar

Pada semester pertama 2013, Direktorat Enterprise dan Business Service PT Telkom membukukan pendapatan sebesar Rp 4,6 triliun dari segmen korporasi dan Usaha Kecil Mikro (UKM). Setelah divisi wholesales dipisahkan dari Direktorat ini per Juli 2012, Direktur Enterprise dan Business Service PT Telkom, Muhammad Awaluddin, membentuk program Indonesia Digital Network (IDN) guna mencari lahan pendapatan baru.

telkom

Melalui dua sub-program IDN, Indonesia Digital Society (IndiSo) dan Indonesia Digital Ecosystem (IndiCo), Awaluddin menargetkan omset sebesar Rp 400 miliar sampai akhir tahun ini.

IndiSo memiliki tiga subprogram yaitu IndiSchool, IndiPreneur, dan IndiFinance. IndiSo adalah perwujudan upaya Telkom dalam membangun kemudahan sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sudah berjalan sejak awal tahun 2013 agar berjalan selaras dengan program Masterplan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3I).

IndiSchool adalah program pengadaan akses internet berbasis wifi di 100.000 sekolah di seluruh Indonesia sekaligus penyediaan beragam konten edukasi. Sampai Juli 2013, pertumbuhan sekolah dengan akses wifi yang didukung oleh IndiSchool mencapai 39.4% atau sekitar 16.000 sekolah termasuk universitas yang tersebar di 50 kota besar dan 14 daerah terpencil.

“Dengan memperluas dan memperkuat kualitas internet yang sejajar di seluruh sekolah, Telkom ingin membangun mental siswa Indonesia yang cerdas dan melek internet.”, ujar Awaluddin. Dalam rentang enam bulan pengerjaan program, Telkom sudah membangun 30.000 Access Point (AP) dengan rata – rata 2-3 AP per sekolah. Jumlah unique users sudah mencapai lebih dari 100 ribu jiwa. Tingkat pemakaian internet melalui IndiSchool mencapai 6.6 juta hit dengan omset Rp 1,8 miliar.

Sementara itu, IndiPreneur berhasil menjaring lebih dari 40 ribu pengusaha UKM di 29 propinsi dengan total transaksi online sebesar Rp 1,2 miliar. Per Juli 2013, terhitung pendapatan yang di dapat dari IndiPreneur mencapai Rp 2,9 miliar. IndiFinance telah menggandeng hampir 37.000 outlet perbankan elektronik dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 15 % per bulan dan menghasilkan pendapatan Rp 4,9 miliar. Ketiga program ini targetnya menghasilkan omset sekitar Rp 50 miliar. “Kami tetap optimis target akan tercapai meski realisasi pada semester pertama masih rendah, karena saat ini kami dalam tahap pembangunan.”, tambah Awaluddin. IndiFinance rencananya akan dikembangkan ke Hong Kong, Arab Saudi, dan Malaysia yang menjadi tujuan para tenaga kerja Indonesia.

Awaluddin juga menjelaskan mengenai IndiCo, yang terdiri dari program IndiCloud, IndiBanking, IndiConnect. Target omset ketiga program ini sebesar Rp 120 miliar hingga akhir tahun 2013. IndiCo memiliki business streaming pada IT Managed Service dengan kepada penyediaan layanan Data Center dan Cloud services. Pendapatan IndiCloud dalam semester pertama 2013 mencapai Rp 34 miliar.

Pada IndiBanking, fokus pelayanannya adalah penyediaan e-banking platform, dengan content Mobile Banking, Phone Banking, Internet Banking dan VAS Banking. Pendapatan dari sektor ini di semester pertama 2013 mencapai Rp 38 miliar. Terakhir, IndiConnect dengan business streaming pada Value Added Service berfokus pada penyediaan machine to machine. Pendapatan dari sektor ini selama semester pertama 2013 adalah sebesar Rp 24 miliar. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved