Financial Report zkumparan

Telkom Bagi Dividen 75% Dari Laba Bersih Sebesar Rp16,6 Triliun

Direktur Utama Alex J. Sinaga (keempat dari kiri) bersama jajaran direksi Telkom Indonesia sesuai Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2017 di Hotel Four Seasons, Jakarta, (27/4). (Jeihan Kahfi/SWA)

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2017 menetapkan pembagian dividen sebesar Rp 16,6 triliun. Dividen yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir ini merupakan 75% dari laba bersih yang dicatatkan Telkom sepanjang 2017 senilai Rp 22,15 triliun.

Rincian pembagian dividen tersebut, yakni 60% atau sebesar Rp13,3 triliun merupakan dividen tunai. Sebesar 15% atau Rp3,3 triliun merupakan dividen spesial. Sementara itu, sisanya sebesar 25% atau Rp5,5 triliun merupakan laba ditahan.

Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga mengatakan, sepanjang tahun 2017, Telkom berhasil membukukan kinerja yang cukup memuaskan. Pendapatan usaha sebesar Rp 128,3 triliun atau tumbuh sebesar 10,2% dibanding tahun 2016. Sedangkan EBITDA tumbuh 8,6% menjadi Rp 64,6 triliun dan laba bersih naik 14,4% menjadi Rp22,1 triliun. Dari sisi profitabilitas, margin laba bersih meningkat 0,7 perseb menjadi 17,3%.

“Hal ini menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas dapat terjaga dengan baik. Performa keuangan yang baik tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan untuk terus tumbuh di tengah persaingan industri telekomunikasi di Indonesia yang semakin ketat,” ujar Alex dalam keterangan resminya, (27/4).

Pertumbuhan pendapatan perseroan masih didorong oleh kontribusi pendapatan dari segmen Data, Internet & IT Service yang tumbuh sebesar 28,7%, dengan kontribusi sebesar 43,2% dari total pendapatan.

Pertumbuhan layanan Data, Internet & IT Service meningkat seiring dengan semakin tingginya penggunaan smartphone, bertambahnya pelanggan IndiHome secara signifikan dan meningkatnya layanan ICT Solution untuk pelanggan korporasi. Sementara itu beban operasional dan pemeliharaan meningkat sebesar 17,1% seiring dengan pembangunan infrastruktur broadband meliputi backbone, mobile dan fixed line yang semakin agresif.

Adapun entitas anak usaha Telkomsel pada akhir tahun 2017, tercatat pelanggan Telkomsel sebanyak 196,3 juta pelanggan. Selama tahun 2017 telah dibangun 28.153 BTS yang seluruhnya merupakan BTS 3G/4G. Sehingga sampai dengan akhir tahun 2017 total BTS Telkomsel yang on-air tercatat sebanyak 160.705 unit dimana sekitar 68,7% merupakan BTS 3G/4G. Sedangkan untuk layanan 4G Telkomsel, saat ini telah hadir di 490 kota di seluruh Indonesia.

Pertumbuhan Telkomsel didukung oleh bisnis digital yang meningkat sebesar 28,7% dari tahun 2016. Pertumbuhan tersebut seiring dengan semakin tingginya pengguna smartphone dan meningkatnya konsumsi data pelanggan Telkomsel. Pendapatan tersebut didominasi oleh bisnis data yang naik sebesar 28,2% dan layanan digital yang naik sebesar 33,6% dari tahun 2016. Bisnis digital ini berkontribusi sebesar 42,3% dari total pendapatan Telkomsel, meningkat dari 35,4% pada tahun 2016.

Sampai dengan akhir Desember 2017, capital expenditure (capex) mencapai Rp 33,2 triliun. Belanja modal tersebut sebagian besar digunakan untuk membangun BTS 3G/4G guna memperkuat bisnis seluler, jaringan backbone dan akses fiber optic serta satelit untuk memperkuat bisnis broadband dan layanan digital. Selanjutnya pada tahun 2018, Telkom menetapkan capex yang berkisar 23% hingga 25% dari target revenue dengan fokus alokasi bagi infrastruktur backbone, fixed dan mobile broadband.

Telkom saat ini juga tengah menyelesaikan pembangunan Satelit Telkom-4 yang diberi nama Satelit Merah Putih dan diperkirakan akan diluncurkan pada kuartal ketiga tahun 2018. Dengan kapasitas yang lebih besar, Satelit Merah Putih akan membawa 60 transponder, terdiri dari 48 C-Band dan 12 extended C-Band.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved