Financial Report

Upaya Bukopin Dongkrak Laba Bersih Rp 400 Miliar

Upaya Bukopin Dongkrak Laba Bersih Rp 400 Miliar
(Kiri-kanan) : Rivan A Purwantono, Direktur Konsumer Bank Bukopin, Adhi Brahmantya Direktur Pperadi & IT Bank Bukopin dan M. Rachmat Kaimuddin Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin, disela-sela Paparan Kinerja Bank Bukopin tahun 2018, di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta (1/4).

Setelah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp190 miliar pada tahun 2018, atau meningkat 40% dibandingkan dengan pencapaian laba pada tahun 2017, kini manajemen Bank Bukopin manargetkan laba bersih sekitar Rp400 miliar.

Menurut M. Rachmat Kaimuddin Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin, tahun lalu Bank Bukopin fokus untuk memperbaiki rasio kecukupan modal, kualitas kredit dan mengelola biaya overhead. “Kami berkonsentrasi menyiapkan fondasi yang kokoh untuk memacu pertumbuhan berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya,” ujar Rachmat.

Diakui Rachmat pencapaian per Desember 2018 menunjukkan kinerja Bank Bukopin semakin membaik dibandingkan periode sebelumnya. Peningkatan kinerja tersebut didorong oleh perbaikan kualitas kredit, serta penurunan biaya dana dan biaya overhead.

Ia menambahkan tahun 2018 Bank Bukopin berhasil merealisasikan agenda penting yaitu pelaksanaan Rights Issue. Melalui aksi korporasi tersebut permodalan Bank Bukopin menjadi semakin kuat. Selain itu, Bank Bukopin telah melakukan revitalisasi segmentasi bisnis, penyempurnaan struktur organisasi dan bisnis proses untuk menjaga daya saing. “Kami yakin dengan dukungan pemegang saham yang solid Bank Bukopin akan dapat melaju lebih pesat lagi untuk mewujudkan tujuan dan visi bank,” katanya.

Untuk memacu pertumbuhan kinerja pada tahun 2019, menurut Rachmat Bank Bukopin akan melakukan perbaikan kualitas, peningkatan produktivitas, dan mengoptimalkan proses digitalisasi.

Selain itu, akan merilis sejumlah produk dan layanan baru. Salah satu produk andalan yang telah diluncurkan Bank Bukopin pada 2018 dan akan dipacu penetrasinya pada 2019 adalah Flexy Bill, yaitu pembiayaan pembayaran tagihan listrik untuk pelanggan korporasi. Bank Bukopin juga akan terus memperkuat penetrasi di segmen ritel.

Rivan A Purwantono, Direktur Konsumer Bank Bukopin menambahkan untuk memperkuat bisnis di segmen ritel, Bank Bukopin akan menjalankan beberapa strategi seperti peningkatan penetrasi pada bisnis perbankan digital, pembiayaan perumahan, dan memacu pendapatan dari fee based income. Fokus bisnis lain yang dibidik Bank Bukopin adalah pada kredit personal, terutama di segmen pensiunan dan kredit kendaraan bermotor melalui sinergi dengan PT Bukopin Finance.

Karena kredit pensiun yang berasal dari pegawai negeri sipil (PNS), Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta pegawai BUMN bakal menjadi dorongan untuk menggenjot kredit Bukopin. “Kredit konsumer menjadi fokus bisnis kami di 2019, kami sudah lakukan beberapa perbaikan,” katanya.

Diakui Rivan, tahun lalu Bank Bukopin telah menyiapkan sejumlah produk dan layanan andalan berbasis perbankan digital, mulai dari tabungan Wokee hingga rebranding layanan PPOB menjadi Bukopinet. “Tahun ini, penetrasi produk dan layanan tersebut akan terus diperkuat,” kata Rivan.

Berdasarkan Laporan Keuangan Bank Bukopin per Desember 2018 laba sebelum pajak tumbuh 78% menjadi Rp216 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan penyaluran kredit Bank Bukopin mencapai Rp 66,44 triliun, mobilisasi dana pihak ketiga sebesar Rp 76,15 triliun dan aset Rp 95,64 triliun.

Rachmat menjelaskan sepanjang 2018, sebagian besar kredit Bank Bukopin disalurkan ke sektor ritel, yaitu UMKM Rp 29,28 triliun dan konsumer Rp 15,26 triliun, sementara kredit ke sektor komersial sebesar Rp 21,90 triliun.

Tahun ini Bukopin akan mulai melakukan ekspansi dari sisi kredit guna mempercantik kinerja di 2019. Segmen yang masih jadi andalan Bukopin yaitu konsumer yang terdiri dari ritel dan UMKM.

Dari sisi rasio kecukupan modal, posisi CAR Bank Bulopin mencapai 13,41%, meningkat 2,89% . Sedangkan ROA dan ROE Bank Bukopin tercatat sebesar 0,22% dan 2,95%.

Untuk Dana Pihak Ketiga Bank Bukopin ditempatkan dalam bentuk Giro sebesar Rp10,04 triliun, tabungan Rp19,92 triliun dan sisanya sebesar Rp46,19 triliun merupakan Deposito. Sedangkan rasio LDR Perseroan tercatat 86,18%.

Dari sisi kualitas kredit, rasio NPL net Bank Bukopin berada di kisaran 4,75%. Angka tersebut membaik dibandingkan dengan posisi NPL net pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 6,37%. Sementara itu, pendapatan operasional lainnya (fee based income) yang diperoleh Bank Bukopin sebesar Rp784 miliar.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved