Financial Report Capital Market & Investment zkumparan

Wika Catat Laba Bersih Rp1,02 Triliun Semester I/2019

Wika Catat Laba Bersih Rp1,02 Triliun Semester I/2019

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,02 triliun pada Semester I/2019. Kinerja positif juga tercermin dari raihan kontrak baru perusahaan yang mencapai Rp 15,23 triliun. Segmen infrastruktur dan gedung berkontribusi sebesar 39,27%, segmen energi dan industrial plant 39%, segmen industri 17,60%, dan segmen properti sebesar 4,12%.

Adapun deretan kontrak baru selama 2019 yang berhasil diraih WIKA di antaranya pembangunan jalan tol Serpong–Balaraja, Banten, Relokasi pipa Pertamina di Jawa Barat, Hotel Domestik Terminal 3 Bandara Soekarno–Hatta, beserta dengan proyek-proyek luar negeri, antara lain di Malaysia, Aljazair dan Taiwan.

Direktur Utama WIKA,Tumiyana, mengungkapkan, keberhasilan tersebut merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas dan efisiensi yang telah dilakukan Perseroan sehingga membuahkan net profit margin sebesar 8,93% dari penjualan Rp 11,36 triliun.

“Kami ingin menjadi perusahaan engineering, procurement, and construction (EPC) dan investasi terdepan yang berfokus pada kualitas sehingga semua pengerjaan harus dimulai dengan proses perencanaan yang baik dan terukur,” jelas Tumiyana dalam keterangan persnya (31/07/2019).

Ia melanjutkan, perusahaan selama ini telah memanfaatkan Building Information Modelling dengan optimal untuk merumuskan bentuk desain, model, visualisasi, dan simulasi. “Dengan demikian, segala risiko, termasuk diantaranya yang menyebabkan biaya pengerjaan menjadi lebih besar pada saat proses konstruksi bisa lebih diminimalisir,” tuturnya.

Selain itu, disampaikan juga bahwa penerapan strategi backward-forward terintegrasi yang dilakukan WIKA pada 7 portofolio bisnisnya, mampu meningkatkan supply chain, efisiensi biaya produksi, dan mendorong perkembangan bisnis yang berkelanjutan (investasi) sehingga meningkatkan kemampuan laba.

Tumiyanamenyampaikan keyakinannya bahwa WIKA akan terus meningkatkan kapasitas dengan mengerjakan proyek-proyek baru berskala besar, karena masih memiliki cukup ruang untuk meningkatkan kekuatan permodalan. Sementara saat ini, net gearing ratio dan gross gearing ratio perusahaan masing-masing tercatat masih di angka 0,74 dan 1,05.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved