Capital Market & Investment

Fokus BTPN Syariah Digitalisasi Perbankan untuk Masyarakat Inklusi

Fokus BTPN Syariah Digitalisasi Perbankan untuk Masyarakat Inklusi

Pada Semester II/2021, Manajemen BTPN Syariah optimistis kinerja perusahaan akan lebih solid dibandingkan 6 bulan pertama tahun 2021. Program vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah semakin luas jangkauannya dan kondisi ekonomi berangsur membaik menjadi landasan memacu bisnis perusahaan.

“Saat pandemi sekarang, pemerintah melakukan kontrol yang baik, sehingga dampak gelombang 2 Covid-19 kemarin tidak terlalu signifikan. Kami juga sudah melakukan restrukturisasi pinjaman nasabah terdampak Covid-19 di mana usaha nasabah memiliki prospek baik dan melakukan pemberdayaan nasabah,” ujar Fachmy Achmad, Direktur BTPN Syariah saat public expose live yang diadakan Bursa Efek Indonesia (7/9/2021).

Kendati digitalisasi sudah menjadi bagian BTPN Syariah, namun semenjak pandemi Covid-19 melanda tahun 2020 hingga sekarang, fokus perusahaan untuk digitalisasi makin ditingkatkan. Tak heran jika investasi pun banyak digelontorkan untuk memperkuat teknologi layanan dan sistem perbankan. Teknologi ini untuk memudahkan operasional kerja karyawan, tim lapangan, kantor pusat hingga layanan nasabah ke seluruh penjuru Nusantara.

Fachmy menyebut lebih dari satu dekade, BTPN Syariah membuka akses kepada jutaan nasabah inklusi di pelosok Indonesia, melalui pelayanan dan pendampingan yang terukur dan berkelanjutan. Pendekatan yang unik dengan cara menjemput bola, melayani serta mendampingi langsung ke sentra sentra nasabah memberikan pembelajaran yang penting bagi BTPN Syariah dalam menciptakan produk dan layanan paling sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Seiring berjalannya waktu, di mana nasabah yang termasuk dalam segmen ultramikro ini telah bertumbuh, maka bank telah merancang layanan digital yang paling sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan nasabah inklusi menyerap teknologi. Inovasi ini terus disempurnakan di waktu mendatang.

Pendekatan dengan teknologi ini telah dimulai lebih dari 5 tahun lalu. Hingga saat ini, BTPN Syariah terus menerus mengoptimalkan peran nasabah inspiratif, yakni mereka yang telah tumbuh bersama siklus pembiayaan yang cukup panjang. Mereka bertindak sebagai mitra bank, yang disebut Mitra Tepat. Tidak hanya melayani transaksi keungan nasabah inklusif, Mitra Tepat juga berkesempatan untuk turut melakukan edukasi digital kepada nasabah inklusi.

Secara tak langsung Mitra Tepat ini telah memperkenalkan dan membawa layanan perbankan pada eksosistem nasabah inklusi. Nasabah yang ingin memiliki rekening, dapat menyampaikan kepada Mitra Tepat untuk diteruskan proses verifikasinya oleh BTPN Syariah. Melalui verifikasi biometrik tanpa perlu menghafal PIN, nasabah inklusi i tidak hanya mendapatkan kemudahan dalam bertransaksi, tapi juga keamanan yang tinggi.

Di sisi lain, teknologi digital yang dikembangkan ini turut memberikan berbagai macam pengetahuan nasabah untuk peningkatan kehidupan mereka, termasuk mengembangkan usaha. “Inilah yang kami sebut teknologi untuk kebaikan, teknologi yang tidak memaksakan, tetapi justru memudahkan kehidupan mereka, “tutur Arief Ismail, Direktur Kepatuhan & Sekretaris Perusahaan BTPN Syariah.

BTPN Syariah juga telah mengoptimalkan proses automasi pelayanan, di mana seluruh tim di lapangan telah menggunakan aplikasi termutakhir dalam melayani nasabah inklusi. “Kami meyakini bahwa dalam melayani nasabah inklusi tetap diperlukan pendampingan yang tepat serta pelayanan sepenuh hati. Segmen nasabah inklusi adalah segmen yang unik, mereka tidak hanya butuh aplikasi yang canggih dan menjaga transaksi mereka. Mereka juga membutuhkan sentuhan yang humanis, yang menjadi teladan mereka dan membentuk perilaku yang unggul. Sentuhan tersebut mereka rasakan dari sosok-sosok tangguh, para melati putih bangsa kami di lapangan yaitu para community officer,” ungkap Arief.

Dengan demikian, pada akhirnya bukan kecanggihan teknologi saja yang mereka butuhkan, namun bagaimana teknologi tersebut dapat mereka manfaatkan semaksimal mungkin dengan pola edukasi yang tepat. Inilah yangdisebut BTPN Syariah dengan High Tech High Touch, yang secara intens dilakukan.

Kinerja Semester I/2021 BTPN Syariah solid. Dana Pihak Ketiga yang dihimpun tercatat Rp10,61 triliun dan telah menyalurkan pembiayaan sebesar 10,05 triliun dengan menjaga rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/NPF) sebesar 2,4%. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih kuat di posisi 52%. Total aset tumbuh 14% menjadi Rp 17,41 triliun dan mencatatkan laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 770 miliar.

Dibentuk melalui proses konversi PT Bank Sahabat Purba Danarta dan spin off Unit Usaha Syariah BTPN pada 14 Juli 2014, BTPN Syariah menjadi Bank Umum Syariah ke 12 di Indonesia. Saat ini BTPN Syariah menjadi satu-satunya bank di Indonesia yang memfokuskan diri melayani keluarga prasejahtera produktif yang memiliki potensi target market lebih dari 40 juta jiwa, yang biasa disebut ‘unbankable’, karena tidak memilki catatan keuangan dan dokumentasi legal. BTPN Syariah melihat hal ini sebagai tantangan sekaligus peluang. Oleh karena itu BTPN Syariah membangun sarana dan prasarana yang sangat berbeda dengan perbankan pada umumnya untuk memastikan produk dan layanan efektif serta efisien melayani segmen tersebut.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved