Good Corporate Governance

Inilah Praktik GCG di BTN

Inilah Praktik GCG di BTN

Presiden Joko Widodo memberikan apresiasi kepada 10 BUMN yang berhasil menjalankan Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2015. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menjadi satu-satunya bank BUMN yang mewakili perbankan dalam penghargaan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 2015.

Maryono, Dirut BTN.

Maryono, Dirut BTN.(foto: Ihsan Sulaiman)

Maryono, Direktur Utama BTN, mengapresiasi pengharagaan yang diberikan BTN. Perseroan mempraktikan GCG (good corporate governance) dan keterbukaan informasi yang sesuai aturan. “Pengharagaan KIP 2015 akan memacu semangat kami untuk menjalankan KPI lebih baik lagi ke depannya,” kata Maryono. Dia menjelaskan keseriusan manajemen untuk menjalankan KIP ini sudah dilakukan sejak dicanangkan UU No.14 tahun 2008 tanggal 30 April 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang mulai berlaku berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2010 tanggal 23 Agustus 2010 tentang pelaksanaan UU tersebut dan UU No.25 tahun 2009 tanggal 18 Juli 2009 tentang pelayanan publik. Adanya aturan untuk keterbukaan informasi dan pelayanan publik ini mendorong BTN untuk terus meningkatkan transparansi perusahaan dan membentuk perangkat pelayanan informasi publik.

Menurut Maryono, publik berhak untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan, proses bisnis, laporan keuangan, tanggung jawab sosial perusahaan, tata kelola perusahaan, dan informasi lainnya. BTN bertekad memberikan pelayanan terbaik kepada nasabahnya sebagai anggota masyarakat berkelas dunia. Ini sudah menjadi misi perusahaan untuk mewujudkannya pada 2019. “Kami akan menjadikan standar layanan BTN berkelas dunia,” tegas Maryono.

BTN sudah diperhitungkan masuk sebagai penerima Annual Report Award 2014 di dalam negeri dan di luar negeri LACP (League of American Communication Professionals) memberikan penghargaan atas keterbukaan informasi yang sudah dilakukan oleh BTN. Kemudian penghargaan tentang GCG dari dalam dan luar negeri. “Terakhir kami mendapatkan penghargaan ASEAN Corporate Governance Awards di Manila. BTN ditetapkan sebagai salah satu bank terbaik dalam penerapan GCG di ASEAN,” ucapnya.

BTN menargetkan zero fraud (tidak ada penyimpangan) dalam operasional perusahaan. Untuk mencapai hal tersebut salah satu yang dilakukan perseroan dengan mengintegrasikan sistem governance risk management dan compliance (GRC). Tahun ini, GCG dan Risk Management di BTN akan diintegrasikan menjadi namanya integrated GRC. Proses integrasi GRC dan transformasi kultur di seluruh lini BTN diharapkan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dan berkelas internasional.

Ekspansi BTN

BTN memperluas jaringan bisnisnya dengan membuka Kantor Wilayah IV BTN di wilayah Indonesia Timur. Kantor Wilayah IV berlokasi di Makassar, Sulawesi Selatan. Dengan diresmikannya Kanwil IV ini diharapkan dapat menyederhanakan bisnis proses sekaligus memangkas birokrasi dalam pengambilan keputusan strategis menyangkut pelayanan perbankan di wilayah tersebut. Kanwil IV membawahi 13 kantor cabang antara lain kantor cabang Ambon, Balikpapan, Banjarmasin, Gorontalo, Jayapura, Kedari, Makassar, Manado, Palu, Pontianak, Samarinda, Palangkaraya dan Ternate. Total asset yang akan dikelola Kanwil IV mencapai sekitar Rp 17,4 Triliun dengan total kredit sekitar Rp 16,9 Triliun. Tren pertumbuhan ekonomi Indonesia Timur cenderung tumbuh lebih baik di tengah perlambatan ekonomi nasional. Kondisi ini bisa jadi peluang wilayah Indonesia Timur berkembang. Daerah di wilayah timur Indonesia banyak yang mampu tumbuh di atas rata-rata nasional, misalnya Bali dan Nusa Tenggara. Sulawesi juga merupakan wilayah yang berpotensi tumbuh lebh tinggi di wilayah Indonesia Timur.

Maryono menambahkan sekarang bisnis berkembang sangat cepat. Harus diimbangi dengan pelayanan yang cepat. “Proses bisnis harus cepat dan birokrasi harus semaksimal mungkin dikurangi. Tetapi tetap semua proses harus melalui aturan agar tetap GCG,” jelasnya.

Bank BTN akan terus melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan kapasitas bisnisnya. Ini merupakan bagian dari aksi korporasi yang ditujukan untuk meningkatkan size perusahaan dalam kelompok 10 besar bank di Indonesia. Saat ini BTN masuk 7 besar bank terbesar di Indonesia. Kami mempunyai target bagaimana pada 2019 standar pelayanan Bank BTN sudah berkelas dunia. Ini sekaligus untuk menjawab MEA mendatang.

Maryono menjelaskan program sejuta rumah tahun 2016 akan menyasar wilayah Indonesia Timur. “Termasuk layanan perbankan berbasis electronic banking akan turut dikembangkan di wilayah ini,” ucapnya. BTN didukung oleh 820 kantor layanan (konvensional dan syariah) dan 3 Regional Office, ditambah oleh 2.951 outlet Kantor Pos Online. Perseroan juga telah memiliki 1.830 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia dan lebih dari 50.000 ATM yang terkoneksi dengan jaringan ATM Link, Bersama dan Prima. Bank BTN juga telah dilengkapi dengan layanan prioritas di 37 kantor yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved