Capital Market & Investment zkumparan

GoTo Bidik Dana IPO Rp15,2 Triliun

GoTo Bidik Dana IPO Rp15,2 Triliun

Setelah lama dinanti publik, hari ini PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (Grup GoTo) resmi melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Melalui IPO ini diharapkan dapat menghimpun pendanaan setidaknya Rp15,2 triliun (US$1,1 miliar), dengan tambahan Rp2,3 triliun (US$160 juta) dari greenshoe sehingga berpotensi menjadi salah satu IPO dengan nilai terbesar di Indonesia.

Dalam IPO ini, GoTo menawarkan sebanyak 48 miliar saham baru Seri A dengan kemungkinan ditingkatkan sampai dengan sebanyak-banyaknya 52 miliar saham baru dan mewakili hingga 4,35% dari modal ditempatkan dan disetor Perusahaan setelah selesainya IPO (tidak termasuk saham tambahan dari opsi penjatahan lebih).

Kisaran harga untuk IPO telah ditetapkan pada Rp316 hingga Rp346 per saham, sehingga kapitalisasi pasar saat pencatatan saham di BEI diperkirakan mencapai antara Rp376,6 triliun (USD26,2 miliar) dan Rp413,7 triliun (US$28,8 miliar).

Grup GoTo akan melakukan penawaran awal (book building) mulai hari ini 15 Maret hingga 21 Maret 2022. Masa penawaran umum ditargetkan akan dilakukan pada 29-31 Maret 2022. Pencatatan di Papan Utama BEI dengan kode saham GOTO akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan. GoTo telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau joint lead underwriters untuk IPO.

CEO Grup GoTo, Andre Soelistyo mengatakan, langkah ini adalah salah satu momen paling membanggakan dalam sejarah perusahaan, yang memasuki tahap akhir untuk menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di BEI. “Saya hanya salah satu bagian dari 10 ribu lebih karyawan serta jutaan mitra drivers dan merchant yang ada di ekosistem GoTo yang bangga dan terharu karena perusahaan yang kami bangun bersama berhasil mencapai milestone besar pada hari ini,” ujarnya dalam Public Expose Penawaran Saham Perdana PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk yang dilaksanakan secara hybrid, Selasa (15/03/2022).

Andre menjelaskan, kekuatan bisnis GoTo lebih dari sekadar sekumpulan perusahaan. Ekosistem layanan on-demand, e-commerce, dan financial technology GoTo menghubungkan jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan merchants, dengan misi mendorong kemajuan bagi semua orang di tengah pertumbuhan cepat ekonomi digital.

“Kami bangga bahwa dari kesederhanaan di awal kami berdiri, kami mendapatkan kepercayaan dari jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang, serta didukung oleh berbagai investor global terkemuka dan saat ini tengah mengambil langkah selanjutnya untuk menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di Indonesia,” lanjut dia.

GoTo juga berencana untuk meluncurkan Program Saham Gotong Royong. Program ini akan memberikan kesempatan kepada mitra pengemudi, merchants, konsumen, serta seluruh karyawan tetap, untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari IPO.

Melalui program ini, seluruh karyawan tetap telah menjadi peserta Program Rencana Insentif Jangka Panjang Perusahaan; mitra pengemudi akan berkesempatan untuk menjadi pemegang saham GoTo atau menerima manfaat ekonomi dari saham GoTo; sementara pedagang dan konsumen Grup GoTo yang setia dan memenuhi syarat akan mendapatkan akses prioritas untuk memesan saham melalui alokasi tetap di IPO.

“Itulah mengapa, penting bagi kami untuk memberikan kesempatan kepada mitra pengemudi, pedagang, konsumen, dan karyawan di ekosistem kami untuk memperoleh manfaat dari IPO melalui program saham yang sangat inklusif dan unik secara global ini,” ungkap Andre.

Mengutip prospektus, seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi dengan biaya emisi, akan digunakan oleh emiten untuk modal kerja dan melakukan peningkatan penyertaan pada perusahaan anak yang akan digunakan sebagai modal kerja.

Emiten dan perusahaan anak akan menggunakan modal kerja tersebut untuk mendukung strategi perkembangan perusahaan melalui berbagai inisiatif, termasuk namun tidak terbatas pada (i) akuisisi pelanggan; (ii) penjualan dan pemasaran; (iii) pengembangan produk, seperti penambahan fitur, pembaruan teknologi, dan inovasi produk/teknologi baru; dan (iv) beban operasional.

Adapun rincian alokasi sebagai berikut: sekitar 30% akan digunakan oleh Emiten; sekitar 30% akan dialokasikan kepada Tokopedia; sekitar 25% akan dialokasikan kepada PT DAB (GoPay); sekitar 5% akan dialokasikan kepada PT MAB (bagian dari GoFinance); sekitar 5% akan dialokasikan kepada VDIGI SG Ltd. (Gojek Singapura); dan sekitar 5% akan dialokasikan kepada Go Viet Ltd. (Gojek Vietnam).

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved