Capital Market & Investment Corporate Action zkumparan

Harga Saham Perdana NFC Dibanderol Rp1.850

Jajaran Direksi PT NFC Indonesia Tbk Berfoto di Bursa Efek Indonesia (12/7/2018)

Saham PT NFC Indonesia Tbk. resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (12/7/2018). Perusahaan menawarkan 166.667.500 saham baru, 25% dari modal keseluruhan dengan harga saham perdana Rp1.850.

Abraham Theofilus, Direktur Utama NFC, mengungkapkan, Initial Public Offering (IPO) merupakan strategi NFC Untuk mempercepat ritme bisnis hingga menjadi perusahaan digital exchange terbesar di Indonesia. Melalui dana IPO yang diraup, sebesar 60% akan digunakan untuk modal kerja, 30% untuk investasi digital termasuk pengembangan IT, dan 10% untuk investasi langsung pada sumber daya manusia.

Perseroan menggunakan revolusi Application Programming Interface (API) agar dapat menghubungkan data dari berbagai jenis bisnis. Model bisnis ini akan mengkurasi pengalaman pelanggan. Saat ini, ada dua lini NFC; digital exchange (atau bursa pulsa) dan media.

“NFC Exchange adalah solusi supaya industri pulsa lebih efisien dan transparan. Dengan adanya bursa pulsa, pemain pulsa bisa memantau harga lewat NFC. Kami memiliki OONA TV yang merupakan media tontonan gratis berbasis aplikasi. Tidak hanya memberikan hiburan, kami juga menawarkan reward berupa voucher diskon, makan, dan lain-lain. Uniknya, pada layanan streaming lain orang dipaksa menonton iklan, tapi tidak di OONA TV. Di sini penonton bisa memilih apakah mau menonton iklan atau tidak. Iklan yang disampaikan juga disesuaikan dengan konsumen,” jelas Abraham.

Ia juga menekankan, “Indonesia mendapatkan peringkat ke 4 sebagai negara dengan jumlah startup terbesar (1.705 perusahaan). Karena itu, NFC perlu membuat diferensiasi dengan yang lain. Penggunaan API adalah strategi kami untuk menjadi berbeda.”

Stanley Tjandra, Head of Investor Relation NFC, menambahkan, capital expenditure perusahaan tahun ini sebesar Rp 10 miliar. Dari angka tersebut, 60-70% di antaranya digunakan untuk pembelian hardware server dan hardware pendukung, sisanya digunakan untuk pembelian software. “Tidak menutup kemungkinan kami akan berinvestasi di perusahaan terkait, sesuatu yang bisa menambah added value di NFC. Dengan dana yang ada, kami bisa bergerak ekspansif namun tetap terukur,” ucap Suryadi Jahja, Komisaris Utama NFC.

NFC Exchange telah melakukan kerja sama dengan industri telekomunikasi, seperti XL, Telkomsel, dan Indosat. Abraham menyampaikan bahwa pada pertengahan bulan Juli, NFC dan Telkomesl akan melakukan peluncuran kerja sama tersebut.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved