Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa, 4 Mei 2021, diproyeksikan masih terkoreksi. IHSG pada penutupan perdagangan Senin pekan ini ditutup melemah 0,72% di level 5952,60 poin.

Analis PT Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama, menjelaskan level IHSG berdasarkan rasio Fibonacci diproyeksikan berada di area adapun support maupun resistance maksimum pada 5.883,52 hingga 6.026,96 poin. “Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif. Namun demikian, Stochastic dan RSI bergerak ke bawah di area netral. Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG,” tutur Nafan dalam risetnya di Jakarta, Senin (3/5/2021).

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan level IHSG pada 19- 23 April 2021 mencatatkan data yang mayoritas berada pada zona merah. Data IHSG pada pekan lalu mengalami perubahan 1,14% pada level 6.016,864 poin dari 6.086,258 poin pada pekan sebelumnya. Yulianto Aji Sadono, Sekretaris Perusahaan BEI, menjabarkan untuk kapitalisasi pasar bursa mengalami perubahan 1,17% atau menjadi Rp 7.121,391 triliun dari Rp 7.205,771 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.

Lalu, data rata-rata volume transaksi harian bursa pada pekan lalu mengalami perubahan 5,95% menjadi 14,765 miliar saham dari 15,699 miliar saham pada pekan sebelumnya. “Data rata-rata nilai transaksi harian bursa berubah 11,30% menjadi Rp 8,657 triliun dari Rp 9,760 triliun pada pekan lalu. Sedangkan, data rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa mengalami perubahan 12,44% menjadi 897.876 kali transaksi dari 1.025.495 kali transaksi pada pekan sebelumnya,” tutur Yulianto. Investor asing sepanjang tahun 2021 inimencatatkan beli bersih sebesar Rp 8,896 triliun.

Merujuk analisa teknikal, Nafan menjabarkan sejumlah saham yang dapat menjadi pertimbangan investor pada perdagangan Selasa pekan ini, antara lain;

BBNI, Daily (5575) (RoE: 7.98%; PER: 10.86x; EPS: 515.60; PBV: 0.86x; Beta: 1.96): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. “Akumulasi” pada area 5500 – 5600, dengan target harga di level 5725, 6050, 6325, 7425 dan 7950. Support: 5450 & 5200.

BNGA, Daily (995) (RoE: 9.51%; PER: 6.25x; EPS: 160.82; PBV: 0.59x; Beta: 1.9): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. “Akumulasi” pada area 980 – 1000, dengan target harga secara bertahap di level 1020, 1075, 1200 and 1325. Support: 980 & 950.

IMAS, Daily (1060) (RoE: -6.78%; PER: -6.81x; EPS: -155.75; PBV: 0.46x; Beta: 2.05): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 1045 – 1060, dengan target harga secara bertahap di level 1100, 1130, 1200 dan 1270. Support: 1045 & 1025.

INKP, Daily (9075) (RoE: 6.92%; PER: 12.03x; EPS: 754.11; PBV: 0.83x; Beta: 1.86): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola spinning top candle rn yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 9000 – 9100, dengan target harga secara bertahap di level 9350, 10125, 13725 dan 17325. Support: 8600.

MNCN, Daily (960) (RoE: 12.79%; PER: 7.86x; EPS: 122.09; PBV: 1.00x; Beta: 1.76): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. “Akumulasi” pada level 950 – 960, dengan target harga secara bertahap di 980, 1060, 1160, 1390 dan 1620. Support: 930 & 875.

RALS, Daily (760) (RoE: -9.60%; PER: -15.74x; EPS: -48.28; PBV: 1.51x; Beta: 1.86): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 750 – 760, dengan target harga secara bertahap di level 775, 845, 920 dan 990. Support: 735 & 700.

www.swa.co.id