Capital Market & Investment zkumparan

IHSG Terkoreksi, Saham ini Direkomendasikan Beli

Pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia. (Ilustrasi Foto : Vicky Rachman/SWA)

Pengamat pasar modal memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Jum’at pekan ini. Pada perdagangan Kamis kemarin, level IHSG turun sebesar 0,09% atau di level 6.023,64 poin dari 6.029,16 pada perdagangan di hari sebelumnya.

Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama, mengatakan, level IHSG resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.077,33 poin hingga 6.138,25 poin. Berdasarkan indikator, MACD (moving average convergence divergence) masih berada di area negatif. Meskipun demikian, Stochastic dan RSI sudah oversold atau jenuh jual. “Di sisi lain, terlihat pola bullish inside bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat,” ujar Nafan dalam risetnya di Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Nafan menyebutkan sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). IHSG pada Kamis pekan ini terkoreksi lantaran masih terimbas sentimen global, terutama dari sinyalemen pemerintah China yang berpotensi tidak akan menindaklanjuti keinginan Amerika Serikat bernegosiasi perdagangan.

Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan level IHSG rentan melanjutkan pelemahan. Untuk itu, William mengestimasikan level IHSG pada perdagangan Jum’at ini di kisaran 5.990 – 6.123 poin. Dia menghimbau investor untuk memanfaatkan momentum ini untuk mengakumulasi beli lantaran harga saham unggulan relatif murah tatkala IHSG berada di zona merah.

Saat ini, lanjut William, IHSG terlihat sedang melewati rentang konsolidasi wajar sebelum dapat melanjutkan kenaikannya. “Support level masih tampak cukup kuat dan tahan uji, sehingga momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka menengah hingga panjang,” tutur William.

Rekomendasi saham yang layak dicermati, menurut William adalah saham ASII, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), BBNI, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved