Capital Market & Investment Trends

Ikhtiar BEI dan Universitas Nahdlatul Ulama Mengakselerasi Pasar Modal Syariah

Ikhtiar BEI dan Universitas Nahdlatul Ulama Mengakselerasi Pasar Modal Syariah
BEI dan UNU Yogyakarta meneken nota kesepahaman di 2 September 2022. (Foto : BEI).

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta berkolaborasi untuk meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal syariah.

Kemitraan antara kedua pihak ini ditandatangani nota kesepahaman di Yogyakarta pada 2 September 2022. Ruang lingkup kerja sama antara BEI dan UNU Yogyakarta itu meliputi penyelenggaraan penelitian, pengembangan, pendidikan dan program pengabdian kepada masyarakat terkait pasar modal syariah.

Jeffrey Hendrik, Direktur BEI menjabarkan sebagaimana yang tertuang dalam nota kesepahaman tersebut, BEI bersama dengan UNU Yogyakarta ini diharapkan berperan sebagai penghubung dengan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama lainnya di Indonesia. “Gaung semangat investasi di pasar modal syariah Indonesia semakin terdengar di masyarakat, khususnya bagi kaum Nahdlyin yang jumlahnya sangat besar dan tersebar di Indonesia,” ujar Jeffrey di UNU Yogyakarta, Jumat (2/9/2022).

Dengan adanya kerja sama ini diharapkan dapat mendorong kemajuan serta peningkatan literasi serta inklusi pasar modal syariah secara masif dan efektif. Kerja sama antara BEI dan UNU Yogyakarta menunjukan komitmen dan semangat untuk terus memajukan pasar modal syariah Indonesia di tengah pemulihan ekonomi nasional.

Seiring dengan program pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional, pasar modal syariah menunjukkan peranannya dengan mencatatkan kinerja pertumbuhan yang signifikan. Investor saham syariah di Indonesia di Juli 2022 sebanyak 112.248 investor atau meningkat 384% dalam lima tahun terakhir ini. Tingkat keaktifan investor saham syariah ini 22,3%.

Data per 26 Agustus 2022 menunjukkan bahwa komposisi pasar saham syariah di Indonesia masih cukup dominan, dengan jumlah saham syariah mencapai 61% dari total saham yang tercatat di BEI. Sedangkan kapitalisasi pasar saham syariah mencapai 47% dari total kapitalisasi pasar di BEI. Dari nilai rata-rata transaksi harian, perdagangan saham syariah berkontribusi sebesar 51%, frekuensi transaksi 65%, dan volume transaksi sebanyak 50%.

Pada sambutannya, Rektor UNU Yogyakarta, Widya Priyahita Pudjibudojo, mengatakan aat ini keuangan syariah tumbuh sangat pesat. Namun, generasi muda baik itu santri atau mahasiswa masih belum banyak ambil bagian. UNU tergerak untuk ikut mengupayakan literasi. “Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan serta mengedukasi generasi muda atas ragam investasi utamanya saham syariah. Harapannya mereka mampu berdaya secara ekonomi melalui produk investasi yang tepat,” tutur Widya menjabarkan.

Widya, dalam keterangan tertulisnya ini, menyampaikan BEI merupakan mitra yang strategis, “Semoga inisiasi program bersama ini serta penandatanganan nota kesepahaman, dapat menjadi awal kolaborasi yang produktif antara Sharia Finance and Digital Economy (SHAFIEC) UNU Yogyakarta dengan BEI dalam memajukan keuangan syariah di Indonesia,” sebut Widya

Pada kesempatan ini, UNU Yogyakarta menggelar pula talk show bertema Santri Berani Investasi, yang menghadirkan tiga narasumber yang kompeten di bidangnya yaitu Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh, Wakil Direktur SHAFIEC-UNU Dian Kartika Rahajeng, dan Pemilik Mazaya Group, Khilma Anis. Peserta talk show ini terdiri dari perwakilan pengurus wilayah dan perwakilan Badan Otonom NU Yogyakarta, akademisi dan mahasiswa UNU Yogyakarta, serta para perwakilan santri dari 10 pondok pesantren di Yogyakarta.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved