Capital Market & Investment zkumparan

Indeks IDX ESG Leaders Berpeluang Menyemarakkan ETF

Hasan Fawzi, Direktur Pengembangan BEI. (Tangkapan layar : Vicky Rachman/SWA)

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meyakini peluncuran IDX ESG Leaders dan insentif akan menyemarakkan exchange traded fund (ETF) alias reksa dana indeks. BEI pada awal pekan ini meluncurkan indeks ini dan telah menetapkan 30 saham yang memiliki penilaian Environmental, Social, and Governance (ESG) yang baik, tidak terlibat pada kontroversi secara signifikan, memiliki likuiditas transaksi, serta kinerja keuangan yang baik, masuk menjadi konstituen awal IDX ESG Leaders.

Hasan Fawzi, Direktur Pengembangan BEI, menyampaikan BEI mengembangkan investasi berkelanjutan dan peningkatan praktik ESG di pasar podal Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan bergabungnya BEI menjadi anggota United Nations Sustainable Stock Exchange (SSE) Initiative sejak April 2019, dan melalui berbagai inisiatif yang telah dituangkan dalam Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan. “BEI mendorong pertumbuhan investasi berkelanjutan dalam jangka panjang dan juga meningkatkan praktif ESG di pasar modal, kami mendorong investasi berbasis ESG dan menyediakan indeks baru berbasis ESG ini,” ujar Hasan di seminar virtual (webinar) peluncuran Indeks IDX ESG Leaders di Jakarta, Senin (14/12/2020).

Peluncuran Indeks IDX ESG Leaders ini merupakan salah satu milestone dalam penerapan investasi berkelanjutan di Indonesia. Indeks IDX ESG Leaders dibangun berdasarkan penilaian risiko ESG yang mengukur sejauh mana penerapan ESG dilakukan oleh emiten berdasarkan eksposur risiko di masing-masing bidang usaha.

BEI bekerjasama dengan Sustainalytics, lembaga independen yang bergerak dalam bidang penelitian ESG dan tata kelola perusahaan, untuk penyediaan data ESG, yang berupa penilaian risiko ESG dan analisis kontroversi yang akan menjadi dasar dalam penetapan konstituen Indeks IDX ESG Leaders. “Kami meluncurkan IDX ESG Leaders yang dibangun berdasarkan penilaian risiko ESG yang mengukur penerapan ESG oleh perusahaan tercatat berdasarkan eksposur risiko tersebut,” Hasan menambahkan

Proses pemilihan konstituen Indeks IDX ESG Leaders yang ditempuh BEI adalah menetapkan saham-saham semesta untuk pemilihan Indeks IDX ESG Leaders yaitu dari konstituen Indeks IDX80 yang memiliki skor risiko ESG dari Sustainalytics, mengeluarkan saham-saham dengan kontroversi tinggi (kategori 4 dan 5), mengeluarkan saham-saham dengan skor risiko ESG pada kategori tinggi (high) dan berat (severe), dari saham-saham yang tersisa, berdasarkan nilai risiko ESG terendah ditentukan konstituen Indeks IDX ESG Leaders terpilih yaitu sebanyak paling sedikit 15 saham dan paling banyak 30 saham.

Adapun, evaluasi berkala atas IDX ESG Leaders, yaitu evaluasi mayor akan dilakukan pada awal Maret dan September, sedangkan evaluasi minor pada awal Juni dan Desember. Hasil evaluasi indeks akan berlaku efektif di Rabu ketiga pada bulan evaluasi atau perdagangan bursa setelahnya apabila bukan merupakan hari perdagangan bursa. Metode penghitungan Indeks IDX ESG Leaders menggunakan metode Capped Free Float Adjusted Market Capitalization Weighted & ESG Tilt Factored dengan diterapkan pembatasan bobot saham paling tinggi sebesar 15% yang disesuaikan pada saat evaluasi.

Indeks IDX ESG Leaders telah dihitung sejak hari dasarnya pada 4 Februari 2014 dengan nilai dasar 100. Pada masa mendatang, selain dapat digunakan oleh investor sebagai panduan untuk berinvestasi, diharapkan kehadiran Indeks IDX ESG Leaders ini juga dapat digunakan sebagai underlying produk-produk pasar modal, seperti reksa dana dan exchange traded fund (ETF), sehingga investor dapat lebih mudah berinvestasi dengan Indeks ESG Leaders sebagai acuan. “IDX ESG Leaders diharapkan menjadi underlying dari produk pasar modal, seperti reksadana dan ETF sehingga para investor dapat lebih mudah dan memiliki alternatif investasi sebagai IDX ESG Leaders sebagai acuannya,” tutur Hasan

BEI mendukung pasar ETF dan beberapa insentif akan dikeluarkan setelah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seperti pembebasan biaya pendaftaran untuk ETF baru yang tercatat di 2021-2022 dan BEI akan membebaskan biaya lisensi indeks selama setahun untuk ETF yang diterbitkan dan dicatat pada 2021, termasuk jika ETF menggunakan IDX ESG Leaders. “Kami berharap kedua insentif ini akan menyemarakkan ETF di Indonesia dan meningkatkan animo investor, terutama para manajer investasi,” ungkap Hasan.

Selain meluncurkan indeks bertema ESG, sebagai bentuk keterlibatan aktif dalam pengembangan investasi berkelanjutan, BEI juga akan mempublikasikan nilai risiko ESG dari Perusahaan Tercatat yang disediakan oleh Sustainalytics. Penilaian risiko ESG Perusahaan Tercatat ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam meningkatkan penerapan ESG. Dalam jangka panjang tentunya penerapan ESG yang baik di Pasar Modal Indonesia diharapkan dapat menggerakkan lebih banyak aliran modal ke Indonesia. BEI yakin kehadiran IDX ESG Leaders merupakan suatu pencapaian penting dalam investasi berkelanjutan yang lebih baik di pasar modal Indonesia.

Suwito Haryatno, Direktur PT Indo Premier Investment Management (IPIM), mengatakan pertumbuhan ETF dengan acuan indeks berwawasan lingkungan, yakni Premier ETF SRI-Kehati (berwawasan lingkungan hidup) naik menjadi 10% dari total dana kelolaan reksa dana berbasis ekuitas IPIM pada 2020 senilai Rp 6-7 triliun. Porsi itu lebih tinggi dibandingkan 2019 dan 2018 yang masing-masing sebesar 8%. “Total dana kelolaan dan jumlah investor relatif kecil dibandingkan produk reksadana lainnya.Pertumbuhan ETF masih sangat besar ke depannya,” ucap Suwito.

Jumlah total ETF yang tercatat di BEI sebanyak 45 ETF dan dana kelolaan senilai Rp 15,55 triliun dari sekitar 10 ribu investor institusi dan ritel, menurut data OJK per NOvember 2020. Jika merujuk nilai dana kelolaan, maka dana kelolaan ETF itu lebih rendah dibandingkan reksa dana saham senilai Rp 136 triliun atau reksa dana campuran Rp 27 triliun. Kendati dmeikian, rerata pertumbuhan majemuk dana kelolaan ETF tumbuh 39%. Prinsip ESG dalam berinvestasi, menurut Suwito, adalah mempertimbangkan tata kelola perusahaan lingkungan hidup dan sosial.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved