Capital Market & Investment

Indo Premier Sekuritas, Gaet Milenial Lewat Super Apps

Paramita Sari, Kepala Pemasaran & Ritel PT Indo Premier Sekuritas.
Paramita Sari, Kepala Pemasaran & Ritel PT Indo Premier Sekuritas.

Salah satu perusahaan sekuritas yang menikmati lonjakan investor milenial di masa pandemi (sehingga terkadang disebut investor corona) adalah PT Indo Premier Sekuritas. “Jumlah investor kami di 2020 naik lebih dari 150 ribu (nasabah), 50%-60%-nya usia milenial,” ungkap Paramita Sari, Kepala Pemasaran & Ritel perusahaan berkode broker PD ini.

Adapun transaksi 2020, dia menambahkan, naik hampir 70% dibandingkan 2019. Pada Januari 2020 transaksi Rp10 triliun, sedangkan Januari 2021 mencapai Rp65 triliun. Sebagai catatan: khusus Januari-Februari 2020, transaksi sempat turun karena investor asing banyak melakukan cash out seiring merebaknya isu pandemi di luar negeri. Setelah Maret 2020, transaksi pulih dan terus melejit.

Bila dikatakan pandemi membawa berkah bagi Indo Premier Sekuritas, itu tidaklah keliru. Alokasi belanja, terutama kalangan milenial, dipindahkan menjadi investasi di tengah adanya social and physical distancing. Namun, semua itu tak bisa terjadi tanpa faktor kesiapan Indo Premier Sekuritas sendiri. Ya, faktor momentum serta kesiapan memegang peran dalam kesuksesan sekuritas ini dalam menggaet ledakan pasar milenial.

Bicara faktor kesiapan, Paramita mengatakan, Indo Premier Sekuritas adalah sekuritas pertama di Indonesia yang memfasilitasi pembukaan rekening saham secara online (2018). Dengan demikian, pemanfaatan teknologi digital bukan hal baru bagi mereka. Tak mengherankan, sewaktu pada Maret 2020 mereka melihat timing yang tepat meluncurkan aplikasi investasi secara online dan mobile, mereka bisa bergerak cepat.

Juni 2020, mereka meluncurkan IPOT (Indo Premier Online Technology) dengan positioning mentereng: super app untuk investasi. “Aplikasi IPOT adalah salah satu inisiatif kami di masa pandemi untuk menjangkau masyarakat dan memberikan kemudahan kepada mereka mengakses informasi, edukasi, dan hal apa pun mengenai investasi di pasar modal khususnya saham,” kata Paramita.

Mengacu studi McKinsey, beberapa syarat kesuksesan produk/servis di era contactless adalah: personalized, simplicity in design, user-friendly, dan proactive support berbasis artificial intelligence yang semuanya demi customer experience yang excellent. Hal-hal itu disediakan IPOT lewat sejumlah aspek: trading, news, information, serta learning.

Lengkapnya, IPOT memiliki tujuh keunggulan. Pertama, robo trading lengkap: sistem trading otomatis sesuai dengan instruksi nasabah sehingga tidak kehilangan momen. Kedua, charting lengkap: fitur charting dengan indikator dan tools yang lengkap serta up-to-date berikut kalender aksi korporasi. Ketiga, transaksi berapa pun dan dari mana pun. Nasabah bisa transaksi multiorder dengan fitur fast buy/sell di harga dan jumlah berapa pun secara bersamaan. Keempat, berita lengkap dan akurat dengan hasil riset mendalam.

Kelima, laporan transaksi dan gain/loss tanpa batas waktu. Keenam, platform edukasi terintegrasi. Konten edukasi dalam berbagai macam format dan jadwal kegiatan edukasi tersedia di laman Journey. Ketujuh, tampilan yang customized. Fitur quicklink membantu nasabah mengakses fitur favorit di IPOT. Nasabah juga bisa menyesuaikan preferensi tampilan dengan adanya pilihan dark mode. “Intinya, kami menawarkan one stop investing solution,” ujar Paramita. Keunggulan ini masih ditambah kemudahan aksesibilitas: bisa desktop dan mobile. Data terakhir: 80% nasabah menggunakan mobile.

Kendati menawarkan kemudahan dan keunggulan, Indo Premier Sekuritas tetap terus mengedukasi lewat kampanye “Semua Bisa Investasi”. Edukasi ini rutin dijalankan setiap hari. Minimal ada dua webinar yang bisa diikuti nasabah.

Dengan peranti yang lengkap dan mudah ini, Paramita optimistis Indo Premier Sekuritas makin menjadi pilihan calon-calon investor. “Total target nasabah baru di 2021 adalah 200 ribu. Kami targetkan sumbangan milenial sekitar 70%,” ujarnya. Kini nasabah sekuritas yang berdiri pada 2002 itu lebih dari 500 ribu. (*)

Teguh S. Pambudi dan Vina Anggita

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved