Capital Market & Investment

INOV Kembangkan Aplikasi Pengumpulan Sampah Botol

Victor Choi. (Foto : Ist)

PT Inocycle Technology Group Tbk, produsen serat staple buatan/recycle polyester staple fiber (re-PSF), optimistis pertumbuhan industri re-PSF dan non-woven di tahun 2020 ini terjaga dengan baik di tahun ini. Oleh sebab itu, perseroan berupaya terus untuk mengamankan rantai pasokan bahan baku re-PSF yakni sampah botol polyethylene terephthalate (PET).

Perusahaan yang sahamnya berkode INOV ini meyakini bahwa perusahaan skala global mulai menunjukan komitmennya untuk menjadi perusahaan ramah lingkungan. “Oleh sebab itu, penting bagi kami untuk terus mengamankan pasokan bahan baku agar kami terus dapat memenuhi permintaan pasar,” ujar Direktur INOV, Victor Choi di Jakarta, (13/2/2020).

Dalam mengamankan bahan baku, fokus INOV saat ini adalah membangun washing facility (fasilitas pengolahan botol PET bekas menjadi flakes/bahan baku re-PSF) dan pengembangan aplikasi online untuk pengumpulan botol PET bekas.

Alokasi capital expenditure (capex) yang dipersiapkan untuk tahun 2020 salah satunya adalah untuk penambahan washing facility pada semester satu 2020 (dengan memperhatikan perkembangan situasi ekonomi global) selain untuk revitalisasi mesin-mesin operasional. Ini tak jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun 2019 Perseroan mengeluarkan capex senilai Rp 23 miliar (belum diaudit) untuk keperluan revitalisasi mesin pabrikan yang saat ini mencapai kapasitas produksi 35 ribu ton per tahun serta membangun washing facility.

Washing facilities INOV berlokasi di Karanganyar Solo, Mojokerto, Medan dan Makassar. Sementara lima pabriknya berada di Banten (kapasitas 10.200 ton), Karanganyar Solo (kapasitas 10.200 ton), Mojokerto (kapasitas 10.200 ton), Salatiga (kapasitas 2.000 ton) dan Palembang (kapasitas 2.000 ton).

Sementara terkait pengembangan aplikasi pengumpulan botol PET bekas, baru-baru ini Plasticpay (aplikasi pengumpul botol PET bekas yang dikembangkan INOV) melakukan collection point trial launching di beberapa lokasi seperti Alfamidi dan Indomaret di Jakarta dan Tangerang. Collection point adalah tempat untuk menukarkan sampah botol plastik menjadi poin yang nantinya dapat ditukarkan menjadi saldo dan bahkan bisa didonasikan untuk kegiatan sosial.

Victor mengatakan kegiatan trial launching ini dilakukan untuk memberikan customer experience kepada masyarakat yang dianggap ramah teknologi dan mulai sadar akan pelestarian lingkungan. “Meskipun Plasticpay masih dalam tahap pengembangan, saat ini yang paling penting bagi kami adalah memperkenalkan terlebih dahulu Plasticpay kepada masyarakat karena mereka perlu waktu untuk beradaptasi dengan teknologi ini.” ucapnya. Ke depannya, collection point milik Plasticpay ini akan memasok botol PET bekas untuk produksi re-PSF INOV.

Produk re-PSF adalah bahan baku pembuatan produk non-woven yang sering digunakan untuk industri tambang, konstruksi, agrikultur, manufactur, infrastruktur dan otomotif. Beberapa pelanggan otomotif INOV meliputi Agen Pemegang Merek (APM) mobil, seperti Toyota, Daihatsu, Mitsubishi dan lainnya. Selain itu, produk berbahan baku re-PSF juga dapat digunakan untuk material jaket, sepatu, bantal hingga boneka. Produk re-PSF INOV sebagian besar 60% menyasar pasar dalam negeri dan 40% diekspor ke sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Filipina dan lainnya.

Keunggulan produk re-PSF INOV ada pada standar proses daur ulangnya yang sangat tinggi. “Kami satu-satunya perusahaan di Indonesia yang bersertifikat Global Recycled Standard (GRS) untuk botol PET,” imbuhnya. Victor merincikan perseroan hanya memproses sampah botol plastik yang bersih. “Kontrol ketat selama proses produksi adalah salah satu keunggulan kami yang menghasilkan kualitas produk level AAA. Kami tidak menggunakan pemutih namun kualitas produk kami baik dan jernih. Ini adalah keunggulan-keunggulan kami dan pelanggan kami menyukai itu,” Victor menambahkan.

Perseroan meyakini peluang menggenjot pertumbuhan bisnis di tahun ini. “Tapi, kami harus tetap berhati-hati dalam menghadapi tahun 2020 mengingat perang dagang Amerika dan China masih berlanjut,” sebutnya.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved